SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO-Untuk menyambut libur Lebaran 2019, salah satu destinasi wisata di Kartasura, Sukoharjo, yaitu The Heritage Palace (THP), giat bersolek diri. Selain membenahi berbagai sudut lokasi, tempat ini juga menyediakan taman yang menarik untuk swafoto.

“Kami telah memperluas taman. Kalau semula taman hanya ada di depan gedung, sekarang di samping gedung juga ada taman. Taman ini bagus untuk selfi sehingga diharapkan masyarakat berminat datang lagi ke tempat kami,” ujar Pengelola THP di Gembongan, Pabelan, Kartasura, Franky Hardi Sucipto, ketika ditemui wartawan di sela-sela buka bersama dengan sejumlah wartawan se-Soloraya, Kamis (23/5/2019) sore.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selain itu pihaknya juga akan mengganti gambar-gambar tiga dimensi yang ada  dengan yang baru. Ini dimaksudkan agar mereka yang dulu pernah berkunjung ke THP ketika berkunjung lagi sudah ada perbedaan atau melihat hal yang baru.

Pada Lebaran tahun ini pihaknya mematok target pengunjung di atas 2.500 orang pengunjung per hari. Karena libur Lebaran dinilai identik dengan keinginan masyarakat mencari tempat hiburan bersama keluarga.

Hal lain yang menjadi target pada 2019 adalah grand design yang dirancang untuk penambahan wahana baru. Tahun ini pihaknya akan menambah wahana baru salah satunya adalah pusat mainan anak-anak.

Selain itu pihaknya juga berencana menambah wahana baru berupa wahana air soft gun. “Nanti di dalam arena air soft gun ini ada dua keunikan yaitu bisa untuk war game dan untuk tembak reaksi. Mudah-mudahan pertengahan tahun ini sudah bisa di-launching,” papar Franky.

Menyinggung harga tiket Lebaran, mulai Kamis (30/5) sampai 10 Juni dipatok Rp75.000 per tiket. Di luar waktu tersebut pihaknya mematok harga umum.
Untuk weekdays yaitu Senin sampai Jumat harga tiket dipatok Rp55.000 per orang. Harga itu berlaku untuk semua wahana. Sedangkan untuk weekend yaitu Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional harga tiket dipatok Rp65.000 per orang.

Dia menjelaskan saat ini dari luas lahan 2,2 hektare yang dipunyai baru 60 persen yang sudah difungsikan. Sisanya atau 40 persen yang belum difungsikan akan dikebut penggarapannya agar selesai tahun ini. Dengan demikian pada 2020 pihaknya sudah bisa melakukan grand opening.

Sementara itu Pengelola Divisi Transportasi THP, Wawan Santoso, mengatakan mobil-mobil kuno yang dipajang mempunyai nilai sejarah transportasi di Indonesia. Dia mengatakan koleksi mobil tertua yang dipajang keluaran 1940-an yaitu merek Pontiac.

“Saat ini total mobil kuno yang dipajang sekitar 25 unit sampai 30 unit. Namun total koleksi sekitar 60 unit sampai 70 unit,” ujar dia.
Display mobil ini dirotasi setiap tiga bulan satu kali. Dia mengungkapkan tidak semua mesin mobil dalam kondisi hidup.

Dalam hal ini pihaknya mengutamakan mobil-mobil itu sebagai sarana edukasi. Pihaknya ingin menunjukkan mobil yang didisplay merupakan sisa-sisa sarana transportasi yang pernah ada dan mengaspal di Indonesia. Selain itu pihaknya menyediakan koleksi mobil-mobil itu untuk tempat berswafoto bagi pengunjung.

Menurut dia koleksi mobil itu diperoleh dari berbagai daerah di Nusantara. Wawan yang hobi mengoleksi mobil tua ini mulai mengumpulkan sekitar 1985, meneruskan hobi orang tuanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya