SOLOPOS.COM - Ilustrasi negara Thailand (Thailandee)

Solopos.com, JAKARTA — Thailand mewacanakan pembukaan kembali negaranya bagi pengunjung asing. Wacana Thailand buka lebar-lebar pintu untuk pengunjung dari negara mana saja yang telah divaksinasi akan dilakukan pada pertengahan Oktober tahun 2021 ini.

Melansir dari apnews, Kamis (17/6/2021), Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan pengunjung asing yang disuntik penuh dan warga negara Thailand harus diizinkan masuk. Pengunjung akan bebas karantina atau batasan tidak nyaman lainnya. Rencananya, negara itu akan dibuka dalam 120 hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meksipun demikian, Prayuth mengakui bahwa dorongan untuk membuka kembali mungkin akan menimbulkan masalah. "Saya tahu keputusan ini akan datangi beberapa risiko. Ketika kami membuka negara, akan ada peningkatan infeksi, tidak peduli seberapa baik tindakan pencegahan kita," katanya.

Baca Juga: Ganti Paul Pogba Singkirkan Botol Bir di Euro 2020

Akan tetapi, pemerintah Thailand mempertimbangkan kebutuhan ekonomi rakyat, dan sudah waktunya bagi Thailand untuk mengambil risiko yang diperhitungkan itu.

Pariwisata adalah kontributor utama bagi perekonomian Thailand dengan jutaan orang di dalamnya. Negara ini menarik hampir 40 juta kedatangan asing pada 2019, namun jatuh pada 2020 karena larangan masuk untuk mengendalikan virus corona.

Pertimbangkan Lagi

Prayuth mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan kembali buka pintu Thailand hanya jika situasi serius berkembang. Pemerintah Thailand sebelumnya menargetkan pembukaan kembali negara itu pada Januari 2022.

Thailand berada di tengah lonjakan kasus virus corona yang dimulai pada April dan telah menyumbang lebih dari 80% dari total 204.595 kasus yang dikonfirmasi di negara itu, dan 90% dari 1.525 kematiannya.

Baca Juga: Sadari, Zodiak Ini Mungkin Jatuh Cinta Karena Uang!

Lonjakan tersebut menimbulkan kekhawatiran khusus karena Thailand terlambat mengamankan dan mengerahkan pasokan vaksin.

Sejauh ini, Thailand hanya memiliki pasokan Sinovac dari China dan Astra Zeneca yang mulai diproduksi secara lokal di bawah lisensi. Lebih dari 7% dari 69 juta orang di negara itu memiliki setidaknya satu dosis.

Prayuth yang mendapat kecaman keras atas situasi pasokan vaksin mengatakan pemerintahnya membuat kemajuan dalam memperoleh vaksin lain, termasuk vaksin dari Pfizer, Johnson & Johnson dan Moderna. “Berdasarkan rencana kami saat ini, kami akan memberikan rata-rata sekitar 10 juta suntikan per bulan mulai Juli, sehingga pada awal Oktober hampir 50 juta orang akan mendapatkan setidaknya suntikan pertama mereka," tandas Prayuth.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya