SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bangkok–Perekonomian Thailand memasuki resesi di kuartal pertama tahun ini karena pertumbuhannya menyusut 7,1 persen akibat merosotnya ekspor dan impor, menurut data resmi yang dikeluarkan, Senin.

Data yang dikeluarkan Badan Pengembangan Ekonomi dan Sosial Nasional dan menunjukkan bahwa data itu menjadikan untuk dua kuartal berturut-turut produk domestik bruto (PDB) turun, setelah mengalami kontraksi sebesar 4,3 persen pada akhir 2008.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pertumbuhan mengalami kontraksi untuk dua kuartal berturut-turut sehingga dapat dikatakan bahwa Thailand berada dalam periode resesi,” kata Ampon Kittiampon, Sekjen di lembaga pemerintah itu.

Badan itu juga merevisi penurunan perkiraan pertumbuhan untuk 2009 menjadi antara minus 2,5 dan 3,5 persen dari sebelumnya nol sampai minus satu persen.

Ampon mengatakan penyusutan menjadi lebih parah dari kuartal keempat 2008 karena berlanjutnya krisis ekonomi dunia yang berdampak pada ekspor barang dan jasa utama Thailand.

Namun Ampon mengatakan perekonomian Thailand akan kembali pulih mulai kuartal ketiga karena membaiknya situasi dunia dan paket stimulus ekonomi pemerintah.

Dia mengingatkan bahwa jika fase kedua upaya stimulus tidak dimulai September, negara akan menghadapi berlanjutnya kontraksi sampai 3,5 persen.

Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya