Umum
Selasa, 9 Juli 2013 - 17:39 WIB

TEWAS MISTERIUS : Pelajar Tewas Sepulang Nonton Campursari

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sri Sumi Handayani Teman sekolah korban melihat lokasi kejadian diduga kecelakaan yang menewaskan warga Dukuh Karangmanis, RT 019, Pandak, Sidoharjo, Widhy Susanto, 13, Selasa (9/7).

Espos/JIBI/Sri Sumi Handayani
Teman sekolah korban melihat lokasi kejadian diduga kecelakaan yang menewaskan warga Dukuh Karangmanis, RT 019, Pandak, Sidoharjo, Widhy Susanto, 13, Selasa (9/7).

Solopos.com, SRAGEN--Seorang pelajar kelas VIII di salah satu MTs di Sribit Sidoharjo, Widhy Susanto, 13, tergeletak bersimbah darah di tengah jalan dekat area persawahan di Dukuh Sumber, Singopadu, Selasa (9/7/2013) sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.

Advertisement

Informasi yang dihimpun solopos.com, warga Dukuh Karangmanis, RT 019, Pandak, Sidoharjo tergeletak di tengah jalan dan bersimbah darah karena jatuh dari sepeda motor saat diboncengkan salah seorang teman main, Angga Nurohmat, 16. Namun warga Dukuh Karangmanis RT 017 Pandak Sidoharjo itu mengaku kepada orang tua korban maupun pihak kepolisian tidak memboncengkan Widhy. Angga mengaku menemukan anak kedua pasangan Sutrisno-Suparni tergeletak bersimbah darah di lokasi kejadian.

Kejadian bermula saat korban dan lima orang kawan menyaksikan acara campursari di Dukuh Sumber, Singopadu, Senin (8/7) malam. Korban berangkat membonceng sepeda motor milik Angga. Informasi yang diterima solopos.com, korban dan lima orang teman datang ke acara dalam kondisi mabuk. Mereka sempat berjoget di lokasi. Lantas empat orang kawan korban memutuskan pulang terlebih dahulu pukul 00.00 WIB. Beberapa saat kemudian, Angga dan Widhy menyusul pulang. Kejadian nahas terjadi ketika korban dan Angga melintas di jalan di area persawahan saat perjalanan pulang. Korban diduga jatuh dan mengalami luka berat di kepala bagian belakang.

Hasil pantauan solopos.com, jalan di lokasi kejadian beraspal. Beberapa jalan berlubang tetapi tidak di sekitar tubuh korban ditemukan. Korban tergeletak bersimbah darah. Bekas darah di lokasi tubuh korban tergeletak ditutup menggunakan jerami kering. Namun bekas darah bececeran masih nampak di sekitar lokasi. Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, melalui Kapolsek Sidoharjo, AKP I Ketut Putra, mengatakan Angga sempat mengaku kepada orang tua korban maupun pihak kepolisian menemukan Widhy tergeletak di jalan.

Advertisement

“Hasil penyelidikan awal menyatakan korban meninggal karena jatuh dari sepeda motor. Korban mengalami luka berat di kepala bagian belakang. Namun korban masih bernyawa saat tergeletak. Korban dinyatakan meninggal setelah mendapat perawatan di Puskesmas Sragen Kota dan RSI Amal Sehat,” kata AKP I Ketut saat ditemui solopos.com di Mapolsek Sidoharjo, Selasa.

Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, saat dihubungi solopos.com, Selasa menjelaskan belum dapat memastikan kondisi korban dan lima teman sebelum kejadian apakah terpengaruh minuman beralkohol atau tidak. Dhani menjelaskan menunggu hasil autopsi dan sedang melakukan penyelidikan dengan memanggil lima orang yang bersama-sama dengan korban sebelum kejadian. Kasus ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Sragen. “Status mereka saksi. Kami masih menunggu hasil autopsi untuk menentukan sebab kematian,” tulis Dhani melalui pesan singkat kepada solopos.com.

Sementara itu, teman satu kelas korban, Rudi Prasetya, 15, menjelaskan Widhy terkenal sebagai anak pendiam dan baik. Dia tidak menyangka apabila Widhy akan mengalami nasib seperti itu. Hal senada disampaikan Bayan III Desa Pandak, Slamet Raharjo. “Anaknya pendiam dan baik. Nurut kepada orang tua dan sering ke masjid. Sama Angga juga kenal. Dia juga baik,” tutur Slamet saat ditemui solopos.com di rumah duka.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif