SOLOPOS.COM - Jenazah guru SMPN 2 Pedan saat akan dikebumikan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Candirejo, Ngawen, Klaten, Sabtu (25/6/2016). Nanik Widiyanti di temukan meninggal dunia di Kompleks Taman Hutan Rakyat (Tahura) Pedukuhan Gading V, Gading, Playen, Gunung Kidul, Kamis (23/6/2016) dengan sejumlah luka di bagian tubuhnya. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Seorang guru di Klaten, Nanik Widiyanti ditemukan tewas mengenaskan di Tahura Gunung Kidul.

Solopos.com, KLATEN – Seorang guru SMPN 2 Pedan, Nanik Widiyanti, ditemukan tewas mengenaskan di Kompleks Taman Hutan Rakyat (Tahura) Pedukuhan Gading V, Gading, Playen, Gunung Kidul, Kamis (23/6/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut informasi yang dihimpun Solopo.com, Sabtu (25/6/2016), guru matematika kelas VIII SMPN 2 Pedan itu meregang nyawa dengan sejumlah luka di tubuh, kepala, dan lehernya.

Ekspedisi Mudik 2024

Terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, seperti luka bakar di kepala bagian belakang, luka memar di perut, dan terdapat bekas jeratan di bagian leher. Di lokasi yang sepi itu, Nanik memakai jaket hitam, baju batik, dan celana pink. Jasad Nanik tertutupi jas hujan berwarna pink.

Sebelum jenazah dipulangkan ke rumah duka di Candi, Candirejo, Ngawen, jasad Nanik sempat diautopsi di rumah sakit (RS) Sarjito Jogja. Jenazah Nanik tiba di rumah duka, Jumat malam. Jenazah dimakamkan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Candirejo, Sabtu (25/6/2016) pukul 13.00 WIB.

“Selaku keluarga, kami sudah ikhlas dengan kejadian ini. Memang kabar kematian istri saya sempat ramai di medsos [ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban]. Soal penelusuran masalah ini, kami serahkan kepada yang berwajib. Setahu saya, istri saya tidak pernah punya urusan dengan orang lain. Istri saya orangnya gampang akrab dengan warga lainnya,” kata suami Nanik, yakni Abdul Rohmat, saat ditemui wartawan di rumah duka, Sabtu.

Berdasarkan pantauan solopos.com, ratusan warga melayat ke rumah duka. Turut hadir di rumah duka, bapak/ibu dan siswa SMPN 2 Pedan. Nanik Widiyanti meninggalkan dua putra, Ustafian Khasanah dan Muh. Faizal Azis.

“Banyak warga di sini yang kaget dengan meninggalnya Bu Nanik. Dilihat dari kondisinya, saya menduga ini ada unsur pembunuhan berencana. Semoga, aparat kepolisian dapat mengungkap kasus ini. Kalau pelaku bisa ditangkap, semoga bisa dihukum seberat-beratnya sesuai undang-undang,” katanya.

Hal senada dijelaskan perwakilan SMPN 2 Pedan, Sunardi. Kematian Nanik Widiyanti sempat mengagetkan bapak/ibu guru dan para siswa di SMPN 2 Pedan.

“Awalnya tidak ada kabar apa-apa, tapi tahu-tahu sudah meninggal. Ini sudah menjadi kodrat,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya