TEWAS BUNUH DIRI : Sempat Ke Sumatera, Keluarga Merasa Janggal Atas Kematian Tarsan

Suasana rumah duka korban Tarsan di Tasikmadu, Karanganyar, Jumat (10/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Bony Eko Wicaksono)

KARANGANYAR — Setelah kesulitan menghubungi Tarsan, pihak keluarga mendapat informasi dari korban yang tengah berada di Pulau Sumatera. Korban berjanji bakal pulang ke rumah beberapa hari lagi setelah merampungkan pekerjaannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Korban mengirim pesan singkat ke istrinya yang berisi sedang berada di Pulau Sumatera dan segera pulang. Kami juga sudah mencari korban ke tempat kerjanya bahkan hingga ke rumah besan di Klaten,” jelas mertua Tarsan, Sutimin kepada Solopos.com, Jumat (10/5/2013).

Sutimin tidak mengetahui menantunya mempunyai masalah keluarga. Namun, beberapa hari sebelum menghilang, korban sempat pulang ke kampung halamannya di Klaten membawa sepeda motor milik istrinya. Korban juga membawa surat-surat kendaraan bermotor tersebut. Menurutnya, korban pulang kampung lantaran ingin menyelesaikan permasalahan dengan kakak kandungnya.

“Dia [Tarsan] pulang ke rumah naik bus dari Klaten. Ojo padu karo sedulur dewe, wis diikhlaske wae sepeda motore,” bebernya.

Sementara kakak ipar korban, Budi Hartono, menjelaskan korban tak mempunyai tabiat buruk seperti kerap mabuk atau bermain perempuan. Dia juga tak mempunyai musuh baik di lingkungan rumah maupun pekerjaan. Korban juga tak pernah bercerita jika mempunyai masalah pribadi atau keluarga.

Menurutnya, ada kejanggalan saat penemuan mayat korban di dalam kamar mandi. Pasalnya, pisau yang digunakan untuk menggorok leher masih digenggam erat tangan korban.

“Secara logika tidak mungkin orang bunuh diri pisaunya masih di tangan. Saya yang mengantar jenazah korban saat diautopsi di RSUD Dr Moewardi, Solo,” jelasnya.