SOLOPOS.COM - Caecilia Sekar Maharani, 16, siswi SMAN 3 Sragen mengikuti National Perbakin Jateng Open Online Shooting 2020, Agustus 2020. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Caecilia Sekar Maharani, 16, keluar rumah dengan balutan seragam batik. Siswi Kelas X SMAN 3 Sragen tersebut baru istirahat sejenak seusai mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) yang diselenggarakan secara daring.

“Tadi belajar Bahasa Indonesia selama dua jam. Tugasnya mengerjakan LKS [lembar kerja siswa]. Tugasnya bisa diunduh langsung dari aplikasi,” papar Sekar berbincang dengan Solopos.com di rumahnya di Kampung Widoro, Sragen Wetan, Sragen, Senin (22/2/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk mendukung pembelajaran online, Sekar menggunakan dua aplikasi berbeda. Pemilihan jenis aplikasi dilakukan secara fleksibel tergantung instruksi dari masing-masing guru pengampu mata pelajaran.

Baca juga: Yeay, Perpustakaan Karanganyar Segera Miliki Ruangan Mirip Bioskop

Ada kalanya Sekar kesulitan memahami pelajaran yang disampaikan secara daring itu.

Caecilia Sekar Maharani, 16, siswi SMAN 3 Sragen menunjukkan piagam penghargaan dua kali Juara I pada ajang National Perbakin Jateng Open Online Shooting 2020, Senin (22/2/2021). (Solopos-Moh. Khodiq Duhri)
Caecilia Sekar Maharani, 16, siswi SMAN 3 Sragen menunjukkan piagam penghargaan dua kali Juara I pada ajang National Perbakin Jateng Open Online Shooting 2020, Senin (22/2/2021). (Solopos-Moh. Khodiq Duhri)

Kesulitan kadang muncul saat pelajaran Matematika, Fisika maupun Kimia yang banyak menggunakan rumus. Namun, ia tidak patah semangat.

“Jika ada rumus yang sulit dipahami, saya selalu tanya-tanya teman atau mencari jawaban sendiri melalui Youtube. Justru guru menyarankan kita belajar di Youtube. Biasanya link dari Youtube itu disampaikan di aplikasi,” ujar anak kedua dari pasangan Agus Aminarno dan Rochani tersebut.

Baca juga: Ternyata Ada 3 Tumbuhan Mirip Porang, Wajib Tahu Bedanya Lur

Seharian belajar daring terkadang membuat Sekar merasa jenuh. Beruntung, Sekar punya cara mengusir jenuh yakni dengan menyalurkan hobi menembak.

Berawal Iseng Lalu Ketagihan

Setiap hari ia mengikuti latihan bidik kering atau tanpa peluru di Lapangan Barracuda yang berada tak jauh dari rumahnya. Selama tiga kali dalam sepekan, ia baru berlatih menembak dengan berbagai gaya di lapangan yang sama.

“Suka sama menembak itu awalnya iseng. Saat lapangan tembak baru dibuka tahun lalu, kebetulan Bapak ikut gabung latihan. Saat saya ikut latihan Bapak, saya iseng latihan. Dari situ terus ketagihan dan makin giat berlatih,” ucap Sekar.

Di usia yang baru 16 tahun, Sekar sudah menjadi anggota Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Sragen. Bahkan, Sekar menjadi andalan Sragen dalam setiap perlombaan menembak.

Baca juga: Keren, Panggung Konser Mini Bikinan Pria Klaten Viral di Media Sosial

Pada Agustus 2020 lalu, Sekar ambil bagian dalam National Perbakin Jateng Open Online Shooting 2020. Tidak tanggung-tanggung, ia berhasil memborong dua kali Juara I yakni di kelas multirange 18-41 meter pada seri I dan II.

Sekar mampu mengalahkan atlet unggulan dari sejumlah kota seperti Solo dan Semarang.

“Lomba ini digelar secara online karena berlangsung di masa pandemi. Teknisnya, tim juri datang ke sini untuk memberi penilaian. Lalu, hasil penilaian direkap. Hasilnya baru diumumkan sekitar satu pekan kemudian,” papar Sekar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya