SOLOPOS.COM - Gadis pembunuh Sawah Besar mengenakan wajah palsu karakter Sally Face (Instagram/@fe_nyann2460).

Solopos.com, SOLO - Tetangga gadis pembunuh bocah di Sawah Besar, Jakarta Pusat, menolak pelaku pembunuhan tersebut kembali ke lingkungan mereka. Tetangga menolak kehadiran gadis pembunuh Sawah Besar lantaran takut.

"Seandainya ternyata dari hasil dokter kejiwaan pihak tersangka NF ada gangguan jiwa, pihak tetangga di sana tidak ingin anak itu berada di situ Pak," ujar pengacara keluarga korban, Azham Khan di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di TV One, Selasa (10/3/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bocah 3 Tahun Diisolasi di RSUP Sardjito Jogja Sepulang dari Depok, Kena Corona?

Pasalnya, jika terbukti gadis pembunuh Sawah Besar mengidap gangguan jiwa, proses hukum akan berhenti.

"Tapi yang penting bagi kami cuma ini. Yang jadi masalah tetangga dan keluarga jika putusan dokter menghasilkan ada gangguan kejiwaan, itu [masyarakat] enggak ada yang mau [terima dia lagi]. Makanya kekhawatiran kita begitu sudah ada jawaban dokter jiwa proses hukum hilang," imbuhnya.

Menurutnya, yang dilakukan gadis pembunuh Sawah Besar termasuk dalam pembunuhan berencana. Hal ini dikarenakan pelaku sempat mengajak main korban di rumahnya.

Video Siswi SMK Digerayangi Viral, Ternyata Pelaku Unggah di WA

"Ini sudah direncanakan, karena anak itu main di rumah itu, diajaklah anak itu ditelanjangi dan dimasukkan ke kamar mandi. Artinya, ada perencanaan, pembunuhannya pembunuhan biasa.  Tapi sudah ada perencanaan," lanjutnya.

Gadis Pembunuh Sawah Besar Dikenal Sopan

Sementara itu, tetangga korban dan pelaku, Dede mengungkap gadis pembunuh Sawah Besar dikenal sebagai sosok yang pendiam dan berprestasi. Selain suka menggambar, gadis pembunuh Sawah Besar ini juga pernah mengikuti taekwondo dan karate saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

"Pernah beberapa kali waktu anak saya kelas empat SD ada tugas sekolah bergambar minta tolong ke sebelah [pelaku] karena jago menggambar dan pintar. Sempat juga ikut pelatihan taekwondo dan karate waktu SD," beber Dede.

Lokasi Psikotes SIM Solo Dipindah Karena Banyak Keluhan, Di Sini Tempatnya!

Mengenal gadis pembunuh Sawah Besar sejak kecil, Dede bercerita pelaku jarang ke luar rumah karena di lingkungan tempat tinggalnya jarang seumuran dengannya.

"Yang saya kenal itu, keluarga pelaku pertama kali tinggal di Karang Anyar pada 2000 beli rumah di sana. Pelaku lahir di Karang Anyar Sawah Besar. Sehari-harinya pagi berangkat sekolah, siang pulang, jarang di luar cenderung diam. Kebetulan di gang tersebut, usia [yang sepantaran] pelaku jarang dan kebanyakan anak-anak. Dan kejadian kemarin buat saya agak sedikit aneh, enggak ada hal yang mencurigakan [karena pelaku] sopan tipenya pendiam," tukasnya.

Jadi 27 Orang, Jumlah Pasien Positif Corona di Indonesia Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya