Solopos.com, KLATEN -- Pemkab Klaten berencana melakukan rapid test atau tes cepat deteksi corona kepada tetangga pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sebelumnya, 29 orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif asal Klaten Tengah tersebut juga sudah menjalani rapid test dan hasilnya negatif.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kendati begitu, ke-29 orang itu tetap wajib melakukan isolasi mandiri. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan 29 orang itu melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Bukan di Purworejo, Foto Viral Pocong Jaga Kampung Diambil di Nguter Sukoharjo
Mereka yakni istri dan anak pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berinisial T, 48, asal Kecamatan Klaten Tengah, sopir yang mengantarkan T ke salah satu rumah sakit, petugas puskesmas, dokter dan paramedis yang merawat di rumah sakit.
Hasil rapid test mereka menunjukkan negatif Covid-19. Saat ini mereka menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.
"Nanti kami lakukan rapid test lagi. Kalau hasilnya negatif, tentu tetap melakukan isolasi mandiri. Namun, kalau hasilnya positif, segera dibawa ke rumah sakit,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pendopo Pemkab Klaten, Kamis (2/4/2020).
Gunung Merapi Erupsi 5 Kali Dalam Sepekan, Ini Kata BPPTKG Yogyakarta
Tes cepat direncanakan juga dilakukan kepada tetangga pasien positif covid-19 asal Klaten Tengah tersebut. Saat ini, Pemkab masih menunggu ketersediaan alat rapid test. Tes tersebut dilakukan untuk memastikan mereka tertular corona atau tidak.
Isolasi Mandiri di Rumah
“Saya sudah instruksikan Kepala Dinas Kesehatan untuk minta alat rapid test ke provinsi. Kalau di provinsi tidak ada, kami akan beli. Kalau alatnya sudah ada, paling tidak satu dukuh atau satu gang tempat tinggal pasien positif ini akan dites,” kata dia.
Pemkab sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memberikan pemahaman kepada warga di tempat tinggal pasien terkonfirmasi positif corona. Dari informasi yang dia terima, warga melakukan isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing.
Penuh, RSUD dr Moewardi Solo Tambah 30 Ruang Isolasi Baru Untuk PDP Corona
Warga atau tetangga dekat rumah pasien positif Covid-10 di Klaten ini sudah melakukan isolasi mandiri. "Memang ada yang sampai ketakutan mendengar kabar itu sehingga melakukan isolasi mandiri,” jelas dia.
Saat menggelar rapat pengukuhan Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang disebabkan Covid-19, Mulyani mengatakan ada kepala desa (kades) yang sampai kewalahan menenangkan warganya yang panik.
Hal itu menyusul beredarnya nama dan alamat pasien rumah sakit yang disebut-sebut positif Covid-19. Mulyani menyesalkan hal tersebut.
22 Tenaga Medis Sragen Ikuti Rapid Test, Ini Hasilnya
Dia berharap tak ada lagi yang menyebarkan identitas orang yang disebut-sebut terkonfirmasi positif agar keluarganya tak tertekan. Mulyani mengajak berbagai pihak untuk mendoakan pasien yang terkonfirmasi positif itu segera sembuh.
Mulyani meminta warga tak panik dan takut menyusul satu warga Klaten terkonfirmasi positif Covid-19. Warga diminta tetap melakukan upaya pencegahan Covid-19 dengan melakukan physical distancing, menjaga imunitas tubuh, serta rutin mencuci tangan menggunakan sabun.