SOLOPOS.COM - Petugas Dokkes Polresta Solo menswab pengguna jalan di kawasan Plaza Manahan pada Jumat (18/6/2021). (Istimewa/Dok Humas Polresta Solo)

Solopos.com, SEMARANG — Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 berakhir, Senin (2/8/2021). Pemerintah resmi mengumumkan PPKM diperpanjang.

Kendati demikian, selama PPKM darurat yang diteruskan dengan PPKM level 4 diberlakukan, Jawa Tengah (Jateng) belum mampu memenuhi target dalam menggelar tracing maupun testing.

Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi

Berdasarkan Instruksi Mendagri (Inmendagri) No. 23/2021 yang menjadi dasar pelaksanaan PPKM, Jateng mendapat target melakukan testing 74.024 orang per hari. Target testing sebanyak itu diterapkan agar angka positivity rate Jateng turun di bawah 10 persen.

Meski demikian, selama pelaksanaan PPKM darurat, yang dilanjutkan dengan PPKM level 4, jumlah testing maupun tracing di Jateng belum memenuhi target tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: 650 Kiai Meninggal karena Covid-19, Baznas Genjot Vaksinasi

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, menyebut jumlah testing Covid-19 di Jateng sebenarnya sudah cukup tinggi, yakni 150.000 orang per pekan. Kendati demikian, jumlah itu belum memenuhi target yang ditetapkan bagi Jateng sesuai Inmendagri.

“Testing kita itu sepekan bisa mencapai 150.000 orang. Kalau dari target WHO itu sudah di atasnya. Tapi, memang kalau sesuai target Mendagri belum,” ujar Yulianto saat dijumpai wartawan seusai menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Kantor Gubernur Jateng, Senin (2/8/2021).

Selain target testing yang belum tercapai, penanganan Covid-19 di Jateng dari segi percepatan vaksinasi juga masih belum lancar. Kendala itu terjadi akibat minimnya suplai vaksin yang diterima Pemprov Jateng dari pemerintah pusat.

Baca juga: Vaksinasi Anak Belum Dimulai, Ini Penjelasan Kadinkes Grobogan

Tracing Testing Jateng

Yulianto mengaku sebenarnya Jateng sudah meminta distribusi vaksin sebanyak 2,4 juta per pekan. Namun, realisasinya jauh di luar ekspektasi, yakni sekitar 500.000 per pekan.

Kondisi ini pun membuat sejumlah daerah mengaku kekurangan stok vaksin. Meski demikian, Yulianto meminta pemerintah kabupaten/kota untuk tetap bersemangat dalam melakukan vaksinasi kepada warganya.

“Saya menghargai sekali teman-teman di daerah dalam melakukan penyuntikan vaksin. Tapi, yang perlu dipahami memang logistiknya terbatas. Tapi, saya minta teman-teman jangan kendur, tetap semangat mengejar percepatan dengan stok yang ada,” ujar Yulianto.

Baca juga: Positivity Rate di Jateng Masih 30%, Ganjar Klaim Testing Lampaui Standar WHO

Yulianto juga membantah jika ada kabupaten/kota di Jateng yang sudah menghentikan pelaksanaan vaksinasi menyusul terbatasnya stok.

“Kalau dari laporan tadi, enggak ada satu pun kabupaten/kota yang menghentikan vaksinasi. Mungkin kalau faskes atau klinik ada, tapi kan klinik yang lain tetap melaksanakan,” jelas Yulianto.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya