SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Pelaksanaan tes seleksi kompetensi bidang (SKB) bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 wilayah Soloraya dan sekitarnya yang sedianya digelar di GOR Diponegoro Sragen pada Selasa (4/12/2018) diundur pada Jumat (7/12/2018).

Pengunduran waktu tes SKB untuk CPNS tersebut disebabkan belum adanya pemenang lelang pengadaan sarana dan prasarana tes dari pemerintah pusat. Penjelasan tersebut dijelaskan Kabid Perencanaan dan Pengadaan Pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sragen, Dwi Agus Prasetyo, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (3/12/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Agus, sapaan akrabnya, menjelaskan semula tes SKB di Sragen akan diadakan pada Selasa-Selasa (4-11/12/2018). Waktu pelaksanaan tes tersebut diundur menjadi Jumat-Kamis (7-13/12/2018).

“Pengadaan sarpras tes SKB itu untuk seluruh Indonesia sehingga dananya besar. Sarpras dimaksud seperti laptop, meja, kursi, dan AC [air conditioning]. Jumlah laptop yang disediakan di Sragen nantinya sebanyak 400 unit plus cadangan 50 unit. Mudah-mudahan hari ini sudah ada keputusan pemenang lelangnya,” ujar Agus.

Agus menjelaskan persiapan tes SKB akan dimulai pada H-2 sebelum hari pertama tes SKB, yakni Rabu (5/12/2018). Sampai Senin, Agus belum menerima jadwal daerah yang akan mengikuti tes SKB di GOR Diponegoro Sragen.

Agus memprediksi Sragen sebagai tuan rumah tes menjadi kabupaten yang pertama yang mengikuti tes SKB. Berdasarkan hasil penyesuaian dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) No. 61/2018, jumlah CPNS dari Sragen yang ikut SKB sebanyak 1.054 orang terdiri atas 117 orang lolos passing grade I sesuai dengan Permenpan RB No. 36/2018 dan 937 orang yang lolos passing grade II sesuai dengan Permenpan RB No. 61/2018.

Agus menjelaskan CPNS peserta tes SKB di GOR Sragen berasal dari sembilan kabupaten/kota, yakni Sragen, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Solo, Blora, Grobogan, dan Rembang.

Agus menduga kalau tidak ada perubahan urutan jadwalnya sama seperti yang tercantum dalam daftar Pemerintah Kabupaten/Kota peserta tes SKB di GOR Diponegoro Sragen yang disampaikan Badan Kepegawaian Negara (BKN) kepada BKPP Sragen.

Agus mengatakan jumlah peserta tes SKB di Sragen yang semula 11.790-an orang juga berkurang menjadi 7.938 orang.

“Selain aturan tersebut ada perubahan ketentuan, khususnya bagi tenaga honorer eks-kategori dua [K2]. Awalnya eks K2 tidak mengikuti SKB tetapi dengan Permenpan RB No. 61/2018, tenaga honorer eks K2 tetap ikut SKB. Jadi ketentuan untuk tenaga honorer eks K2 sama dengan umum. Kemudian bagi guru yang memiliki sertifikasi pendidik yang linier maka nilai SKB akan dimaksimalnya menjadi 100,” ujar Agus.

Agus mengatakan sertifikasi pendidik (guru) ini linier atau tidak baru diketahui pada akhir laporan ke BKN. Untuk berjaga-jaga, Agus memutuskan agar semua guru yang lolos seleksi kompetensi dasar (SKD) baik berdasarkan Pemenpan RB 36/2018 atau Permenpan RB No. 61/2018 tetap mengikuti SKB.

“Kalau awalnya diduga linier tetapi ternyata dalam laporan akhirnya ternyata tidak linier, kami masih aman karena ada SKB. Kalau tidak ikut SKB maka kami yang kerepotan,” tuturnya.

Agus berpendapat turunnya Permenpan RB No. 61/2018 memberi angin segar bagi 937 orang yang sebenarnya tidak lolos dalam passing grade murni. Sejumlah CPNS yang lolos karena Permenpan RB tersebut kemudian menyerahkan salinan bukti sertifikasi pendidik ke BKPP.

Pada Senin kemarin ada empat guru yang menyerahkan sertifikasi pendidik. Salah satunya Ian Budiatmoko, seorang guru di SDIT An Nur Gemolong, Sragen.

Ia menyerahkan sertifikat pendidik ke BKPP untuk jaga-jaga agar bisa lolos SKB. Ian mengaku siap menjadi pengajar bila diterima sebagai CPNS di SDN 3 Sambirejo, Plupuh, Sragen. Satu lowongan guru di SD tersebut diperebutkan tiga orang peserta dalam SKB mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya