Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menjalani fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) bakal calon bupati Pilkada 2020 di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jateng, Sabtu (21/12/2019) siang.
Saat ditemui Solopos.com sebelum bertolak ke Semarang, Yuni mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk mengikuti fit and proper test tersebut. Apapun hasil dari tes itu, dia mengaku pasrah.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Saya pasrahkan semua kepada Gusti Allah. Saya minta petunjuk Allah untuk memberikan yang terbaik bagi Sragen,” ujar Yuni di Kantor Kelurahan Sragen Wetan, Sabtu pagi.
Ke Pasar Kota Sragen, Bupati Yuni Beli BH, Lipstik, dan Pakaian Tidur
Saat ditanya apakah sudah ada bocoran kisi-kisi terkait materi fit and proper test, Yuni menjawab tidak ada. Namun, Yuni mengaku sudah dua kali mengikuti fit and proper test di DPD PDIP Jateng, yakni saat ingin mengikuti Pilkada Sragen 2011 dan Pilkada Sragen 2015.
“Dulu [2015] pertanyaannya seputar motivasi saya apa mencalonkan diri melalui PDIP? Hasil survei bagaimana? Yakin menang atau tidak? Soalnya pada 2011 saya kalah, lha kok pada 2015 nyalon lagi? Itu pertanyaan dulu, pertanyaan sekarang sudah pasti berbeda,” kata Yuni.
Rehabilitasi Dikabulkan, Bupati Sragen Yuni Resmi Kembali ke Pangkuan PDIP
Sementara itu, salah satu bakal calon bupati Sragen yang juga mendaftar lewat PDIP, Joko Suwoto, sudah lebih dulu mengikuti fit and proper test di Kantor DPD PDIP Jateng. PNS di lingkungan Kesbangpol Karanganyar asal Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen, itu datang didampingi sejumlah pendukungnya.
“Pak Jos [Joko Suwoto] kebetulan berada di urutan pertama untuk mengikuti fit and proper test. Kita datang tepat waktu. Semua pertanyaan bisa dijawab Pak Jos dengan lancar karena kita sudah sepaham dan seideologi dengan PDIP,” ujar Suyadi, relawan Joko Suwoto yang ikut mengantar mengikuti fit and proper test ke Semarang.
Dianggap Tak Lebih Baik Pimpin Sragen, Yuni Tantang Saiful Hidayat Maju Pilkada 2020