SOLOPOS.COM - Kondisi mobil Honda Freed yang hangus dalam musibah kebakaran di toko kelontong dan alat listrik di Dukuh Mentir, Desa Bener, Ngrampal, Sragen, Rabu (21/2/2024). (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Aparat Polsek Ngrampal, Sragen, batal melakukan tes DNA terhadap jasad korban musibah kebakaran toko kelontong dan alat listrik milik Jumarni, 55, di Dukuh Mentir, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Rabu (21/2/2024). Identitas korban akhirnya diketahui bernama Ngadiman, 65, mantan suami Jumarni.

Penjelasan itu disampaikan Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kapolsek Ngrampal AKP Hasto Broto kepada Solopos.com, Rabu siang. Hasto menyatakan anak korban membuat pernyataan bahwa yang meninggal itu bapaknya. Korban meninggal dunia itu positif mantan suami Jumarni, yakni Ngadiman, yang tinggal di sebelah utara toko kelontong tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kesimpulan awal dari hasil penyelidikan, Hasto mengatakan penyebab kebakaran itu karena korsleting listrik. “Akibat kebakaran itu korban mengalami kerugian berupa toko 10 meter x 10 meter, satu unit mobil Honda Freed, serta berbagai macam barang dagangan toko kelontong dan alat listrik. Total kerugian mencapai Rp450 juta,” ujarnya.

Awal mula kejadian, Rabu pagi, ada warga mendengar suara ledakan. Kemudian mengecek ke luar rumah dan melihat toko klontong dan alat listrik milik Jumarni sudah dalam keadaan terbakar dan api sudah membesar. Warga melaporkan ke Polsek Ngrampal. Sekira pukul 06.30 WIB, petugas dari Damkar Sragen datang dan selang satu jam api berhasil dipadamkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya