SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Antara-Wisnu Adhi)

Solopos.com, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, merespons pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut rasio tes Covid-19 Jateng paling rendah dibanding daerah lain di Jawa.

Menurut Ganjar, metode yang diterapkan Jateng berbeda dengan daerah lain. Ganjar menyebut tidak semua orang di Jateng diperiksa. Pemeriksaan lebih cenderung diprioritaskan hasil sampling yang berasal dari tracing kontak erat positif Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Model kami beda. Tidak orang lewat terus dites, ada kerumunan dites. Tidak seperti itu," ujarnya.

Rudy Jamin Kader PDIP Solo Legawa atas Rekomendasi Gibran

Pemeriksaan, lanjut Ganjar dilakukan dari mereka yang positif Covid-19. Dari tracing yang dilakukan, barulah tes dilaksanakan.

"Termasuk kelompok-kelompok rentan seperti lansia dan sebagainya. Itu yang jadi target kami," tegasnya.

Selain itu, Ganjar juga menargetkan orang dengan penyakit bawaan atau komorbiditas berat seperti hipertensi dan diabetes untuk diperiksa. Sebab dari hasil penelitian, kebanyakan pasien positif Covid-19 di Jateng yang meninggal dunia karena memiliki penyakit penyerta, seperti hipertensi dan diabetes.

Datang ke Panti Marhaen Tak Bersama Gibran, Rudy: Aku Kerja Disik

"Maka sedang saya minta data dari BPJS, berapa jumlah warga Jateng yang memiliki penyakit itu. Mereka akan kami tes dan lakukan treatmen khusus," tegasnya.

Ganjar juga telah memerintakan semua daerah yang mengalami kenaikan untuk gencar melakukan tes massal. Tidak hanya rapid test, Ganjar mendorong agar pemeriksaan dilakukan dengan PCR test.

"Kalau target pemeriksaan di Jateng sebenarnya sudah terpenuhi. Bahkan di beberapa tempat justru sudah melampaui target. Kota Semarang misalnya, itu jumlah pemeriksaannya sudah melebihi target," terangnya.

Wow! Markah Henti Motor di Grobogan Dibuat Mirip Start MotoGP

 

Zona Hijau

Disinggung soal zona hijau, Ganjar mengatakan belum ada daerah yang masuk zona hijau di Jateng. Karena, belum ada daerah yang nol kasus Covid-19 di Jateng.

"Namun beberapa daerah seperti Kota Magelang ini atau beberapa daerah lain sudah melandai. Tapi saya tetap minta hati-hati dan menjaga betul kondisi itu," pungkasnya.

Sebelumnya, berdasarkan hasil laporan WHO yang dirilis Rabu (8/7/2020), rasio tes di Jawa Tengah terbilang jomplang dibanding daerah lain, yakni 0,17 tes tiap 1.000 penduduk pada 29 Juni-5 Juli.

Gaduh, Bawaslu & KPU Jateng Saling Serang Soal Data Pemilih Pilkada 2020

Rasio tes di Jawa Tengah itu kalah jauh dibandingkan DKI Jakarta yakni 1 tes per 1.000 penduduk per pekan. Bahkan rasio tes Jateng masih tertinggal dengan Jatim, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mencapai 0,25 tes per 1.000 penduduk, serta Jawa Barat (Jabar) yang berada di angka 0,20 tes per 1.000 penduduk.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Wibowo, menyebut saat ini sudah menggelar 111.570 tes. Jumlah ini diklaim telah mendekati target yang dicanangkan.

"Target kami 3.500 tes per 1 juta penduduk [sekitar 120.000 tes]," tegas Yulianto, Kamis (16/7/2020).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya