SOLOPOS.COM - Perwira Pengendali (Padal) Patroli Objek Wisata Wilayah Polanharjo dan Tulung, Iptu Masna (dua dari kanan), saat memantau kondisi OMAC Tulung, Sabtu (15/5/2021). Berbagai objek wisata di Polanharjo dan Tulung dinilai sudah menaati protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Operasi yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19 disertai tes antigen secara acak hingga kini masih terus dilakukan. Hal itu dimaksudkan agar operasi yang digelar efektif meningkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan operasi yustisi hingga kini masih terus dilakukan saban hari terutama saat akhir pekan. Hal itu dilakukan lantaran Klaten hingga kini masih berada pada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Jajang juga memastikan hingga kini tes antigen secara acak tetap dilakukan. Dia menjelaskan masih bergulirnya tes antigen secara acak itu berdasarkan hasil evaluasi selama ini. Dengan tes antigen secara acak, dia menilai tingkat kedisiplinan terhadap penerapan protokol kesehatan meningkat.

Baca Juga: Terungkap, Sejumlah Objek Wisata Air di Klaten Ternyata Curi Start Buka

“Memang kami berusaha operasi yustisi itu tidak sekadar mengingatkan saja. Kami pernah melakukan itu, sekadar mengingatkan, tetapi efektivitasnya tidak ada. Orang kalau diingatkan [penerapan protokol kesehatan] cenderung sudah jengah. Dilakukan swab memang tidak mengenakkan. Tetapi kami ambil langkah itu untuk menekan angka kerumunan,” kata Jajang saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten, Sabtu (26/3/2022).

Jajang mengatakan pemkab tak mungkin memberlakukan denda atau sanksi yang lain ihwal penegakan disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dia menjelaskan tes antigen secara acak yang hingga kini masih diberlakukan dinilai mengefektifkan operasi yustisi yang selama ini terus bergulir.

“Ternyata dengan swab juga efektif. Tidak hanya pengunjung, tes juga dilakukan ke pengelola. Ini memberi efek jera sekaligus nilai manfaat. Dari tes ini juga bisa mengetahui perkembangan kasus Covid-19 di lapangan ini seperti apa. Ini menjadi tolok ukur di masyarakat sekaligus meyakinkan data kami juga,” urai dia.

Baca Juga: Masih KLB, Pemkab Klaten Belum Izinkan Objek Wisata Dibuka

Kepala Satpol PP Klaten, Joko Hendrawan, mengatakan hingga kini operasi yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan masih terus dilakukan. Hal itu termasuk tes antigen secara acak terutama di objek wisata. Joko mengakui beberapa pengelola objek wisata keberatan dengan tes tersebut. Namun, hingga kini pemkab belum mencabut ketentuan tersebut.

Reaktif

Joko mengatakan dari beberapa kali tes antigen acak yang digelar saat operasi yustisi, ada beberapa orang yang ditemukan reaktif Covid-19.

“Ketika swab di tempat ada yang reaktif, kami kontak ke alamat setempat dan dia diminta segera melakukan isolasi mandiri,” ungkap Joko.

Baca Juga: Sudah Kangen Piknik, Kapan Objek Wisata di Klaten Buka? Ini Kata Pemerintah

Berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 di Klaten, jumlah kasus aktif per Sabtu sebanyak 176 orang. Ada 53 kasus terkonfirmasi baru, 69 pasien dinyatakan sembuh, dan empat pasien meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya