SOLOPOS.COM - Barak Dalmas Polres Sukoharjo sebagai rumah isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala sakit dilengkapi beragam fasilitas. Foto diambil belum lama ini. (Istimewa/DKK Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO – Tingkat keterisian tempat tidur atau bed di ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 di Sukoharjo jauh menurun selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 yakni sekitar 16 persen. Sedangkan tingkat keterisian bed di ruang intensive care unit (ICU) masih di atas 50 persen.

Berdasarkan data di laman Sukoharjo tanggap Covid-19 dan aplikasi Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap), tingkat keterisian bed di ruang isolasi di sembilan rumah sakit rujukan sekitar 16 persen. Jumlah pasien positif yang menjalani isolasi di rumah sakit berangsur-angsur berkurang sejak awal Agustus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Gaya Kepemimpinan Jokowi dan Gibran, Ternyata Ini Perbedaannya

Kasubag Humas dan Informasi RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, Agus Setyawan, mengatakan hanya beberapa pasien positif yang masih menjalani isolasi di rumah sakit. Dari 56 bed di ruang isolasi tanpa tekanan negatif hanya terisi 15 orang. Bahkan, seluruh bed di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus Covid-19, pediatric intensive care unit (PICU), neonatal intensive care unit (NICU) belum terisi pasien.

Bed occupancy rate (BOR) di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo turun seiring sejak awal Agustus. Kondisi ini berbeda jauh dibandingkan saat lonjakan kasus Covid-19 pada pertengahan Juni-Juli. Jumlah pasien positif yang dirawat di rumah sakit sangat banyak,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (2/9/2021).

Agus menyebut penurunan tingkat keterisian bed di ruang isolasi RSUD Ir Soekarno Sukoharjo dipengaruhi berkurangnya jumlah kasus harian Covid-19. Kondisi ini juga berimbas pada menurunnya permintaan oksigen medis pasien Covid-19 di rumah sakit.

Meski tingkat keterisian turun, rumah sakit rujukan Covid-19 berupaya meningkatkan tata kelola penanganan pasien positif guna menekan angka kematian atau mortality rate yang masih tinggi. “Rata-rata pasien positif dengan gejala berat memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Ini yang menjadi perhatian serius dalam penanganan pasien positif di rumah sakit,” ujar dia.

Baca Juga: Candi Ceto dan Candi Sukuh di Karanganyar Masih Tutup

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan ada sembilan rumah sakit rujukan Covid-19 yakni RSUD Ir. Soekarno, RS Nirmala Suri, RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo, RS Indriati, RS Dr Oen Solo Baru, RS UNS Kartasura, RS Islam Surakarta Yarsis, RS Karima Utama dan RS Ortopedi Kartasura. Secara umum, tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 turun drastis dibanding Juli.

Kini, satgas fokus menekan angka kematian Covid-19 sehingga Sukoharjo bisa kembali turun status ke PPKM Level 2. “Untuk tingkat keterisian bed di ruang isolasi rumah sakit turun hingga 16 persen. Sedangkan ruang ICU rumah sakit masih di atas 50 persen. Ke depan, prioritas kami menekan angka kematian,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya