SOLOPOS.COM - Ilustrasi PHK massal (Freepik).

Solopos.com, JAKARTA — Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan di Indonesia terhadap karyawannya terus berlanjut. Berikut adalah daftar 21 perusahaan yang mengambil kebijakan pemutusaan hubungan kerja atau PHK terhadap karyawan.

Gelombang PHK masih terus menghantui industri di dalam negeri. Terbaru, produsen air minum kemasan PT Tri Banyan Tirta Tbk. (ALTO) mengumumkan penghentian operasional salah satu pabriknya yang berlokasi di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, yang berdampak PHK kepada 145 karyawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum Alto, PHK massal juga dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kepada 1.300 karyawan. GOTO mengumumkan adanya PHK untuk 1.300 karyawan atau setara 12% total karyawan pada Jumat (18/11/2022). Tak berselang lama, giliran Ruangguru yang mengumumkan telah melakukan PHK terhadap ratusan karyawan.

Berikut adalah daftar 21 perusahaan di Indonesia yang melakukan PHK terhadap karyawan. Sebagian besar dari mereka merupakan perusahaan rintisan atau startup.

  1. TaniHub

Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan semua layanan business to consumers (B2C), sehingga turut menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali. Dalam melakukan PHK karyawan, TaniHub  memiliki pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan segmen business to business (B2B). TaniHub pun mengakui dengan adanya penghentian operasional warehouse di Bandung dan Bali mengakibatkan adanya PHK bagi sejumlah pekerja.

Baca Juga: Seusai PHK Massal, Elon Musk Buka Lowongan Kerja di Twitter

  1. SiCepat

SiCepat masuk daftar perusahaan startup yang menginformasikan adanya PHK terhadap ratusan karyawan. PHK itu berlaku di seluruh manajemen dan departemen yang tidak memenuhi standar penilaian perusahaan pada awal tahun ini.

SiCepat menilai jumlah karyawan yang terdampak kebijakan tersebut tidak mencapai 1 persen dari total karyawan. SiCepat juga mengungkapkan secara komposisi jumlah karyawan yang terdampak adalah 0,6 persen dari total sebanyak 60.000 karyawan atau tepatnya 360 karyawan. Hal ini seperti dilansir dari Bisnis.com.

  1. LinkAja

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja juga masuk daftar perusahaan yang melakukan PHK karyawan. LinkAja mengungkapkan melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan. Meski demikian, mereka memastikan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 karyawan.

Adapun, startup dompet digital ini didukung oleh modal keroyokan dari banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tercatat, setidaknya ada delapan BUMN yang jadi pemegang saham LinkAja, meliputi Pertamina, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Telkom, Jiwasraya, dan Danareksa.

  1. Zenius

Zenius masuk daftar perusahaan startup teknologi edukasi Zenius mengumumkan PHK karyawan pada Rabu (4/8/2022), tanpa menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak. Pada PHK pertama Zenius telah memutuskan hubungan pekerja terhadap 25 persen karyawannya atau lebih dari 200 karyawan. Zenius juga mengungkapkan kedua PHK ini dikarenakan perubahan kondisi makro ekonomi dan perilaku konsumen.

Baca Juga: Giliran Produsen Air Minum Kemasan ALTO PHK 145 Karyawan dan Tutup Pabrik

  1. JD.ID

Startup e-commerce JD.ID tidak menampik adanya kabar PHK. JD.ID pun mengatakan PHK itu sejalan dengan program restrukturisasi perusahaan. Induk perusahaan JD.ID yakni JD.com Inc disebut tengah menanggung beban cukup besar.

CEO JD.com Xu Lei mengatakan alasan perusahaan melakukan PHK adalah penyebaran virus Covid-19 di berbagai kota besar di China, yang berujung lockdown di Shanghai dan Beijing, menjadi penyebab utama business online dan offline di China. Alasan itu yang membuat JD.ID masuk daftar perusahaan yang melakukan PHK karyawan.

  1. Mobile Premier League

Startup gim dan turnamen asal India Mobile Premier League atau MPL mengumumkan telah menutup operasionalnya di Indonesia. Penutupan ini berujung dengan adanya PHK 10 persen atau 100 karyawannya dari total karyawan. Adapun, penutupan ini dikarenakan MPL melihat profil pengembalian yang hanya sebagian kecil dari apa yang mereka harapkan, meskipun telah berinvestasi dalam jumlah banyak untuk operasional di Indonesia.

Baca Juga: Kerugian GOTO Membengkak hingga Rp20 Triliun, Simak Detailnya!

  1. LINE

Startup telekomunikasi asal Korea Selatan LINE masuk daftar perusahaan berikutnya yang melakukan PHK terhadap karyawan. LINE juga saat ini saat ini tengah melakukan langkah strategis untuk kembali fokus pada bisnis teknologi keuangan (fintech) di Indonesia.

  1. Beres.id

Startup asal Malaysia Koadim mengumumkan menghentikan semua operasi layanan mulai dari 1 Juli 2022. Semua entitas bisnis di Singapura yaitu kaodim.sg, Beres.id di Indonesia, serta gawin.ph di Filipina juga akan ditutup.

Dilansir dari laman resmi milik Koadim, Co-Founder dan CEO Koadim Choong Fui Yu mengatakan alasan Koadim menutup layanan adalah pandemi Covid-19. Meskipun saat ini pandemi Covid-19 sudah melandai, kondisi dua tahun terakhir sangat menantang bagi Koadim.

  1. Pahamify

Startup edutech Pahamify masuk daftar perusahaan yang mengonfirmasi kabar terkait PHK terhadap sejumlah karyawannya. Dalam konfirmasinya, Pahamify menjelaskan PHK ini sebagai salah satu bentuk dari adaptasi dalam kondisi makro ekonomi yang terjadi saat ini.

  1. MamiKos

Startup yang bergerak sebagai penyedia layanan pencarian dan sewa kos hunian sementara mengkonfirmasi adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan karena adanya restrukturisasi. Co-founder dan CEO Mamikos Maria Regina Anggit mengatakan PHK sudah mempertimbangkan kondisi pasar dan ekonomi makro saat ini. Mamikos melakukan restrukturisasi untuk membuat struktur perusahaan lebih sehat dan mampu bertahan.

Baca Juga: Kinerja Sebagian Sektor Industri Lesu, Kadin Minta UMP 2023 Tidak Dipukul Rata

  1. Shopee

Shopee Indonesia masuk daftar perusahaan yang mengumumkan adanya PHK terhadap karyawannya. Hal ini dilakukan tak lama setelah adanya pengumuman jajaran eksekutif induk Shopee dan Garena, Sea Ltd mengorbankan gaji dan memperketat kebijakan pengeluaran dalam rangka melindungi perusahaan dari perlambatan ekonomi yang mengancam perusahaan teknologi.

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menjelaskan Shopee Indonesia harus melepas sejumlah karyawannya. Keputusan tersebut merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis. “Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” kata Radynal dalam keterangan resmi Senin (19/9/2022).

  1. Tokocrypto

Tokocrypto, startup penjualan aset kripto, masuk daftar perusahaan yang melakukan PHK terhadap 45 karyawan sehubungan dengan perubahan strategi bisnis sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi pasar kripto dan ekonomi global. VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani mengatakan perusahaan akan memperkuat kembali bisnis utama sebagai exchange platform serta memisahkan T-Hub dan TokoMall menjadi entitas yang berbeda.

Hal ini dilakukan berdasarkan analisis dan prediksi yang telah dilakukan oleh manajemen dalam mengantisipasi kondisi pasar kripto dan ekonomi global yang berkepanjangan, maka beberapa langkah baik di eksternal maupun internal harus diambil oleh manajemen.

  1. Xendit

Xendit, startup payment gateway masuk daftar perusahaan yang melakukan PHK terhadap lima persen karyawannya di Indonesia dan Filipina akibat situasi makroekonomi yang tidak menentu. Chief Operating Officer Xendit Tessa Wijaya mengatakan Xendit selalu mencoba untuk menyiapkan rencana bisnis terbaik.

Baca Juga: Ada Aturan Baru UMK 2023, Buruh & Pengusaha Karanganyar Tak Satu Suara

Namun, situasi makroekonomi yang tidak menentu saat ini memaksa pihaknya untuk melakukan rightsizing struktur dan sumber daya tim. Dia menjelaskan keputusan itu didasarkan pada strategi bisnis yang progresif melihat situasi ke depan dan telah melalui pertimbangan yang komprehensif untuk memastikan bahwa perusahaan siap dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.

  1. Indosat Ooredoo Hutchinson

Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) juga masuk daftar perusahaan yang melakukan PHK karyawan pada Jumat 23 September. Tidak dijelaskan berapa banyak karyawan terdampak. Indosat mengklaim hampir semua karyawan yang di-PHK menerima paket pesangon yang ditawarkan perusahaan.

Paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan Indosat rata-rata 37 kali upah, bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah. Angka itu disebut lebih tinggi di atas persyaratan ketentuan undang-undang yang berlaku.

15. Binar Academy

Pada Oktober lalu, startup edutech Binar Academy juga mengumumkan PHK kepada 20% karyawannya. Bagi karyawan yang terdampak, perusahaan berkomitmen membantu karyawan untuk konsultasi karir.

Tidak disebutkan berapa jumlah karyawan yang terkena PHK. Binar Academy menyebut telah melakukan perubahan peran di beberapa fungsi bisnis dengan kapabilitas yang dibutuhkan sesuai strategi bisnis ke depan.



16. Bananas Indonesia

Bananas Indonesia masuk daftar perusahaan yang melakukan PHK terhadap karyawan. Melalui akun Instagram resminya, @bananasindonesia, manajemen Bananas menyampaikan dengan berat hati bahwa Bananas akan berhenti beroperasi. Penyebabnya, unit ekonomi bisnisnya yang dinilai tidak berjalan dengan baik sehingga PHK terhadap karyawan tidak bisa dihindarkan.

Baca Juga: Begini Alasan Startup Banyak Lakukan PHK Massal Karyawan

17. GrabKitchen

Grab berencana menutup layanan GrabKitchen di Indonesia per 19 Desember 2022. Kebijakan itu otomatis akan diikuti PHK terhadap karyawan. Namun, karyawan diberikan dua pilihan yakni di-PHK atau ditawarkan untuk bekerja di posisi dan juga divisi lain.

18. Lummo

Lummo juga dikabarkan masuk daftar perusahaan yang melakukan PHK terhadap 100 karyawannya di Indonesia sekitar Juni 2022. Lummo menghentikan ekspansi dari layanan LummoShop. PHK tersebut sebagai imbas dari situasi ekonomi global dan sulitnya akses pendanaan.

19. GOTO

GOTO resmi melakukan PHK sekitar 1.300 karyawan. Langkah ini merupakan upaya perseroan beradaptasi dengan tantangan global yang berdampak besar terhadap GOTO. Jumlah karyawan yang dirampingkan oleh GOTO sebanyak 1.300 karyawan atau 12 persen dari total 9.630 karyawan.

Manajemen juga menyebut karyawan yang terdampak telah mendapat pemberitahuan hari ini. Nantinya, karyawan yang terdampak akan mendapat kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku.

Baca Juga: Dikasih Info Mazzeh! Ada 46 Lowongan Kerja DANA, Cek Daftarnya di Sini!

GOTO masuk daftar perusahaan yang terpaksa melakukan PHK kepada karyawan. Bagi karyawan yang berbasis di Indonesia akan mendapat kompensasi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 35/2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja. Beleid tersebut ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta pada tanggal 2 Februari 2021.

  1. Ruang Guru

Ruangguru, startup edutech baru saja mengumumkan adanya PHK terhadap ratusan karyawan. Tim Corporate Communications Ruangguru mengatakan pada, Jumat (18/11/2022), perusahaan melakukan PHK terhadap ratusan karyawan. “Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis,” ujarnya seperti dilansir Bisnis, Sabtu (19/11/2022).



  1. Air Minum Kemasan ALTO

Terbaru, produsen air minum kemasan PT Tri Banyan Tirta Tbk. (ALTO) masuk daftar perusahaan yang melakukan PHK terhadap karyawan. ALTO mengumumkan penghentian operasional salah satu pabriknya yang berlokasi di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, yang berdampak PHK kepada 145 karyawan.

Baca Juga: Pengusaha Tolak Permenaker 18/2022, Buruh Jateng: UMK 2023 Naik 13% Harga Mati

“Pada 21 November 2022, PT Tri Banyan Tirta Tbk resmi melakukan penghentian kegiatan operasional salah satu pabrik yang beralamat di Kampung Pasir Dalam, RT 002/002, Desa Babakanpari, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat,” tulis Sekretaris Perusahaan Tri Banyan Tirta Januar Pitono dalam keterbukaan informasi seperti dilansir dari Bisnis.com, Kamis (24/11/2022).





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya