SOLOPOS.COM - Ilustrasi api. (freepik)

Solopos.com, KUDUS — Suami yang hendak bakar istri dan anak yang masih berusia 1,5 bulan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), ternyata hendak melakukan aksi bunuh diri. Pelaku berinisial AS, 32, membakar istrinya, SL, 30, dan anaknya yang masih bayi, Sabtu (16/4/2022).

Akibat perbuatan pelaku itu, anaknya yang masih bayi meninggal dunia. Sementara pelaku dan korban lainnya, yakni sang istri saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka bakar yang cukup serius. Pelaku dirawat di RSUD Kudus, sedangkan korban atau sang istri dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Kudus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur RSI Kudus, Ahmad Syaifuddin, mengatakan korban yang mengalami luka bakar kini dalam penanganan tim medis.

Baca juga: Tega! Suami Bakar Istri dan Anak di Kudus, Bayi 1,5 Bulan Meninggal

“Luka bakarnya cukup parah di sekujur tubuh. Ini dalam penanganan intensif kami. Sementara bayinya sudah meninggal saat dalam perjalanan,” katanya, dikutip Murianews.com.

Terduga pelaku usai membakar istri dan anaknya juga mencoba bunuh diri dengan membakar diri sendiri. Namun nyawanya masih bisa tertolong dan kini dirawat di RSUD Kudus.

Dokter RSUD Kudus dr Listiana yang menangani terduga pelaku menyebut, saat datang korban dalam kondisi masih bisa diajak berkomunikasi. Namun, tak berselang lama yang bersangkutan mengalami sesak napas.

“Awalnya sadar, tapi setelah itu kondisinya gelisah mengeluh sesak napas. Oksigennya 85 persen sehingga kami pasang alat bantu. Memang banyak arang juga dari saluran nafas,” jelasnya.

Baca juga: Terungkap! Ini Alasan Suami di Probolinggo Bakar Istri

Pasien tersebut, sambung dia, mengalami luka bakar lebih dari 90 persen. Atas hal itu, pasien berisiko mengalami dehidrasi hingga infeksi dan harus menambah cairan dalam jumlah banyak.

“Karena kondisi pasiennya enggak tenang dan kesakitan. Kini kami kasih penenang dan anti-nyeri sambil nanti diobservasi lagi kondisinya seperti apa,” imbuhnya.

Peringatan!

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.

Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, atau pun klinik kesehatan mental.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya