SOLOPOS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Antara/Puspa Perwitasari)

Solopos.com, JAKARTA -- Masa-masa kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 ternyata membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani cemas. Itu tak lepas dari janji-janji manis para calon yang bisa berefek besar bagi keuangan negara.

Saat kampanye, masing-masing capres dan pasangan cawapresnya berperang dengan menyerukan janji-janji manis, termasuk janji yang terkait dengan kebijakan fiskal dan ekonomi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Alhasil, mantan Direktur World Bank tersebut banyak melakukan kalkukasi keuangan dari janji-janji manis para capres. Namun, dia tetap mengakui kondisi tersebut sebagai masa indah dari proses demokrasi, terutama ketika capres obral soal progam gratisan.

Bank Dunia: 115 Juta Orang Indonesia Rentan Kembali Miskin

"The beauty of democration and election adalah waktu terjadi campaign, walaupun saya sakit perut itu tiap hari," kata Sri Mulyani di sela-sela acara World Bank, Kamis (30/1/2020).

Pilpres 2019 membawa dua pasangan calon yakni Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, serta Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. "Nanti menjanjikan [yang manis] apalagi yang gratis," ujarnya.

Dalam curhat colongan (curcol)-nya itu, Sri Mulyani juga mengakui banyak tagihan yang datang ke mejanya pasca-Pilpres 2019. Menurutnya, Kemenkeu sebagai bendahara negara tetap rasional dan memperhitungkan APBN 2020.

Cuaca Solo & Jateng Panas di Puncak Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG

Adapun, salah satu program kampanye dari pasangan Jokowi dan Ma'ruf yang diakui membuatnya sakit perut adalah kartu prakerja. Saat itu, Jokowi ingin agar 2 juta orang mendapatkan kartu prakerja dengan anggaran Rp10 triliun.

"Pak, nanti ini gimana caranya," ungkap Sri Mulyani saat itu kepada Presiden Jokowi.

Saat itu, Sri Mulyani mengatakan Jokowi hanya menjawab santai. "Udah kita pikirkan nanti saja, pokoknya campaign dulu."

Akhirnya, Indonesia Bisa Evakuasi WNI dari China

Dari arahan tersebut, Sri Mulyani harus memutar otak untuk mencari sumber anggaran untuk program yang dijanjikan itu. Untungnya, dia mengaku solusi untuk program ini cepat diperoleh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya