SOLOPOS.COM - Kim Jong Nam (Reuters)

Racun yang menyebabkan kematian Kim Jong Nam disebut lebih mematikan dari sianida.

Solopos.com, KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia mengumumkan jenis racun yang dipakai untuk membunuh saudara tiri Kim Jong Un, Kim Jong Nam, setelah jenazahnya selesai diautopsi. Berdasarkan hasil autopsi, tim dokter menemukan racun mematikan di dalam tubuh Kim Jong Nam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Telegraph, Kamis (16/2/2017), dokter menemukan dua jenis racun mematikan, yakni ricin dan tetrodoksin di dalam tubuh Kim Jong Nam. Racun itu disebut-sebut lebih mematikan dari arsenik. Orang yang terkena racun tersebut bisa tewas dalam waktu singkat.

Ricin merupakan protein beracun yang terkandung dalam tanaman jarak. Racun ini disebut sebagai salah satu racun paling berbahaya di dunia. Ricin 6.000 kali lebih mematikan dibandingkan racun sianida dan 12.000 kali mematikan dibanding racun ular derik. Saking mematikannya, racun ini disebut sebagai super racun yang tidak memiliki penawar.

Sementara tetrodoksin adalah racun yang terdapat di hati ikan buntal. Racun itu memiliki efek 1.200 kali lebih mematikan dibandingkan sianida. Sama seperti ricin, racun ini juga belum ditemukan penawarnya.

Kendati demikian, pemerintah Korea Utara sempat meminta autopsi jenazah Kim Jong Nam dihentikan. Namun, pihak berwenang Malaysia menolak permintaan tersebut dan tetap melakukan pemeriksaan terhadap kematian misterius itu.

Pembunuhan Kim Jong Nam terjadi saat ia tengah menunggu penerbangan ke Makau di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (13/2/2017). Saat itu, ia mengaku ada seseorang memegang kepalanya dari belakang yang membuanya merasa pusing. Ia kemudian mendatangi sebuah loket untuk meminta bantuan. Keadaannya yang semakin memburuk membuat pihak bandara membawa dirinya ke rumah sakit. Namun, ia meninggal dunia dalam perjalanan di ambulans.

Menurut berbagai informasi, selama ini Jong Nam hidup di pengasingan setelah terusir dari negaranya, Korea Utara. Ia dikenal bersuara lantang menentang kekuasaaan dinasti keluarganya. Ia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di luar negeri. Ia tercatat pernah singgah di Makau, Hongkong, Tiongkok, Malaysia, dan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya