SOLOPOS.COM - Petugas medis memakai baju hazmat dan alat pelindung diri (APD) lengkap mengambil sampel lendir milik siswa saat tes cepat antigen di SMP Al-Irsyad Solo, Selasa (24/8/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — SMP Al Irsyad Solo mendatangkan siswa ke sekolah dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Selasa (24/8/2021). Wali Kota Solo Gibran Rakabuming yang mengetahui hal tersebut langsung datang dan memerintahkan penghentian aktivitas.

Tak hanya itu, Gibran juga mengharuskan uji usap atau swab antigen di tempat kepada murid dan guru yang datang ke sekolah itu. Kepala SMP AL Irsyad, Much. Arif Budy Santoso, mengatakan kegiatan sekolah di Kedunglumbu, Pasar Kliwon, tersebut hanya untuk memantau secara langsung hafalan Alquran siswanya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Murid yang didatangkan sebanyak 50 orang dari Kelas VII dan Kelas VIII. Dalam pemantauan hafalan tersebut mereka dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.

Baca Juga: Hore! Mal di Solo Boleh Buka, Maksimal Kapasitas 50%

“Kami hanya memantau hafalan anak-anak supaya lebih kelihatan hasilnya. Kan selama ini anak-anak pembelajaran jarak jauh [PJJ] sehingga perlu diketahui hafalannya bagaimana, itu saja,” ujar Kepala SMP Al Irsyad Solo itu kepada wartawan di sekolahnya.

Ia mengakui saat ini sebenarnya belum boleh mendatangkan siswa ke sekolah. Namun selain untuk mengetahui secara langsung capaian hafalan siswa, ada dorongan dari sebagian orang tua. “Ya ada sebagian [orang tua yang meminta anaknya datang ke sekolah],” imbuhnya.

Tidak Berkoordinasi dengan Satgas

Ia juga mengakui untuk mendatangkan siswa itu tidak berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 maupun Dinas Pendidikan (Disdik) Solo.

Baca Juga: Vandalisme Sindir Pemerintah Menjamur di Solo, Gibran: Kalau Punya Aspirasi, Temui Saya!

Sementara itu, Kepala Disdik Solo Etty Retnowati menyayangkan tindakan SMP Al Irsyad mendatangkan siswa untuk melakukan kegiatan tatap muka di sekolah. Apalagi siswa yang didatangkan dalam jumlah banyak.

Menurutnya, hal tersebut tidak dibenarkan karena masih ada larangan mendatangkan siswa ke sekolah untuk kegiatan tatap muka. “Ya ini enggak boleh. Tidak ada kegiatan siswa di sekolah,” ujarnya saat ditemui wartawan di sekolah tersebut.

Didampingi Kabid Dikdasmen SMP Disdik, Abdul Haris Alamsah, Etty menambahkan belum akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada pengelola sekolah bersangkutan.

Baca Juga: Gibran Bakal Pindah Parkir Mobdin ke SMP Al Irsyad Solo Gegara Ngeyel Gelar PTM

“Ya ini, langsung dihentikan [kegiatannya] dan anak-anak semuanya dites swab. Ini jadi peringatan bagi sekolah-sekolah lainnya di wilayah Solo agar tidak ada lagi yang mendatangkan siswa ke sekolah,” ujarnya.

Bukan Kali Pertama

Etty juga mengungkapkan kejadian di SMP Al Irsyad Solo ini bukan kali pertama. Sebelumnya ada sekolah lain di Solo pada jenjang PAUD-SMP yang sudah/berencana mendatangkan siswa ke sekolah untuk kegiatan tatap muka.

Namun semuanya dapat dicegah dan diselesaikan. Pada sisi lain Etty mengaku memahami semangat sekolah, orang tua, dan siswa untuk masuk ke sekolah. Ia kembali mengingatkan hal itu belum diizinkan.

Baca Juga: Nekat Gelar PTM, SMP Al Irsyad Solo Disidak Gibran & 79 Orang Dites Swab

Pantauan Solopos.com di lokasi, para siswa yang datang ke sekolah tidak memakai seragam sekolah alias berpakaian bebas. Siswa menjalani uji swab deteksi Covid-19 secara bergelombang.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga datang langsung dan meminta sekolah menghentikan kegiatan, sekaligus memerintahkan agar siswa dan guru mengikuti uji usap saat itu juga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya