SOLOPOS.COM - Stasiun Delanggu pada Rabu (14/7/2021). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Delanggu menjadi daerah kecil di Klaten yang sempat tersohor di era awal kemerdekaan Republik Indonesia. Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, atau yang akrab disapa Bung Karno, ternyata dua kali meluangkan waktu secara khusus berkunjung ke Delanggu.

Kunjungan itu dilakukan di saat Bangsa Indonesia sedang giat-giatnya mempertahankan kemerdekaan RI yang baru saja diproklamirkan Soekarno-Hatta, 17 Agustus 1945. Kunjungan perdana, Soekarno menuju ke Delanggu dengan menumpang Kereta Api (KA).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bung Karno turun di Stasiun Delanggu kala itu. Begitu turun, Soekarno ditawari tim pejemput di Delanggu agar menumpang mobil dari Stasiun Delanggu ke Lapangan Merdeka. Namun tawaran itu ditolak Soekarno. Sebaliknya, Soekarno memutuskan untuk jalan kaki dari Stasiun Delanggu-Lapangan Merdeka.

Baca Juga: Berkah PPKM Darurat, Kualitas Udara di Kota Jogja Membaik

Pertimbanganya, Soekarno diangap ingin mendekatkan diri ke rakyatnya. Maklum saja, waktu itu lautan manusia sudah menyambut Soekarno di sepanjang jalan dari Stasiun Delangu-Lapangan Merdeka. Jika Soekarno menumpang mobil, kendaraan yang ditumpangi akan kesulitan membelah lautan manusia.

Soekarno pun berjalan kaki beserta rombongan. Di sepanjang jalan di Delanggu, nama Soekarno dielu-elukan warga yang sudah menunggunya. Saat itu, kawasan Delanggu belum banyak berdiri permukiman penduduk seperti saat sekarang.

“Bung Karno saat itu memperoleh sambutan hangat dari warga Delanggu dan sekitarnya. Ini saya peroleh dari cerita orang-orang tua di sini. Itu terjadi sekitar tahun 1946,” kata Salah seorang warga sekaligus Mantan Kepala Desa (Kades) Tlobong, Kecamatan Delanggu, Atok Susanto, 56, saat ditemui Solopos.com, di rumahnya, Rabu (14/7/2021).

Kehadiran Soekarno ke Delanggu waktu itu ingin meresmikan Stasiun Pemancar RRI yang berada di sebelah selatan bekas Pabrik Karung Gono Delanggu. Di kesempatan itu, Soekarno sempat berpidato secara berapi-api di lapangan di sebelah timur pabrik. Saat itulah, Soekarno memberikan nama untuk lapangan tersebut, yakni Lapangan Merdeka.

Baca Juga: 3 RPH di Wonogiri Siap Sembelihkan Hewan Kurban Idul Adha, Ini Tarifnya

“Ya, jadi yang menamai Lapangan Merdeka itu Bung Karno sendiri. Hingga sekarang, nama lapangan itu tetap Lapangan Merdeka,” kata Atok Susanto.

Memasuki era 1950-an, Bung Karno lagi-lagi datang ke Delanggu. Kali ini, Bung Karno melihat keindahan Delanggu dari udara, yakni menumpang helikopter. “Di kungjungan kedua, Bung Karno berkunjung ke pabrik karung goni,” kata Atok Susanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya