SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Jumeri. (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Sebanyak 4.825 kursi yang disediakan untuk peserta didik baru SMA/SMK negeri di Jawa Tengah (Jateng) pada tahun ajaran 2020/2021 ternyata tidak terisi.

Dengan kata lain, ada beberapa SMA/SMK negeri di Jateng yang mengalami kekurangan siswa pada tahun ajaran baru kali ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Jumeri, mengatakan jumlah kursi atau daya tampung siswa pada Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) online SMA/SMK negeri tahun ini adalah 207.816.

Karanganyar Usul ke Pemprov Jateng Bangun SMA/SMK di Jaten, Jatiyoso, dan Colomadu

Sementara itu, hasil seleksi PPDB online ada sekitar 206.238 siswa baru yang diterima. Namun, saat tahun ajaran baru dimulai 13 Juli lalu ternyata ada 4.825 kursi yang tidak terisi.

Jumlah kursi kosong itu terdiri atas 1.578 kursi atau jatah yang tidak terisi dari proses PPDB. Selanjutnya, 2.981 kursi kosong karena ada peserta didik yang mengundurkan diri, dan 266 orang yang dibatalkan dari proses verifikasi.

"Hasil pendataan setelah selesainya daftar ulang, jumlah kursi kosong sebanyak 4.825 dengan sebaran di beberapa sekolah,” ujar Jumeri, Selasa (14/7/2020).

Covid-19 Belum Selesai, Pilkada Serentak 2020 Bisa Dijadwal Ulang

Jumeri mengatakan pihaknya akan membuat kebijakan pemenuhan daya tampung tersebut. Hal itu bertujuan sebagai upaya peningkatan layanan akses untuk meminimalisasi angkat tidak melanjutkan sekolah.

Selain itu, upaya tersebut juga dilakukan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) dalam dimensi lama sekolah.

“Sasarannya untuk pemenuhan daya tampung diarahkan terbatas pada kelompok masyarakat kurang beruntung [miskin] yang berpotensi tidak melanjutkan karena faktor biaya. Selain itu, harus mendapat dukungan dari pemangku kepentingan wilayah,” ujarnya.

Dinkes Salatiga Sebut Covid-19 Bisa Menular Via Udara, Ayo Pakai Masker!

 

Pilih Swasta

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menduga kekosongan kursi itu disebabkan adanya peserta didik yang lebih memilih sekolah swasta. Padahal peserta didik itu telah dinyatakan diterima di sekolah negeri pada PPDB online. Ia pun akan membuat kebijakan baru guna menyikapi kekurangan siswa baru tersebut.

“Ternyata ada yang memilih sekolah swasta, jadi dia [peserta didik] diterima di sekolah negeri tapi juga mendaftar di sekolah swasta. Nah, yang kosong ini sedang dihitung secara keseluruhan untuk nanti kita buatkan kebijakan khusus,” tutur Ganjar seusai berkunjung ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng.

Ganjar menjelaskan proses evaluasi pelaksanaan PPDB online juga masih berlangsung. Ia tidak menampik ada kekurangan dan kelebihan dalam sistem tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya