SOLOPOS.COM - Suasana gang di dekat Masjid Riyadh, Gurawan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Kamis (25/11/2021) siang. Ratusan jemaah nekat nekat mendatangi Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi yang digelar terbatas untuk keluarga. (Solopos.com/Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO — Acara Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di Kota Solo memang digelar secara terbatas, hanya diperuntukan bagi kalangan keluarga. Kendati demikian, Haul Habib Ali yang digelar di Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, Solo, itu tetap didatangi ratusan jemaah dari luar Kota Solo, Kamis (25/11/2021) siang.

Ratusan jemaah ini bahkan menggelar tikar di sekitaran Masjid Riyadh, jalur lambat Jalan Kapten Mulyadi, memanjang hingga simpang empat Baturono dan depan Masjid Assegaf. Padahal, mereka sudah diimbau untuk menyaksikan jalannya haul lewat siaran Youtube. Selain jemaah, kawasan itu juga ramai oleh pedagang kaki lima (PKL).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo, Arif Darmawan, mengatakan puncak Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi berlangsung Kamis siang hingga Jumat (26/11/2021) pagi. Sedianya, haul dilaksanakan tertutup untuk keluarga yang maksimal dihadiri 250 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Haul Habib Ali Kembali Digelar, Polda Jateng Minta Jemaah Tak ke Solo

“Kami mendirikan posko di dekat lokasi haul untuk mengantisipasi kerumunan. Sebenarnya sudah kami komunikasikan kepada sekitar untuk tidak mendirikan tenda. Tapi, tenda tetap didirikan di depan Masjid Riyadh dan Masjid Assegaf, sudah kami minta bongkar,” kata dia, melalui sambungan telepon, Kamis.

Arif menyampaikan selama haul berlangsung tertutup, tidak ada penutupan Jl. Kapten Mulyadi maupun pengalihan arus. Parkir kendaraan undangan diperbolehkan sebidang di pinggir jalan, atau gang kecil sekitarnya. Petugas bersikap persuasif dengan meminta jemaah segera pulang dan membagikan masker bagi yang tidak memakai. “Kami sebenarnya sudah menempatkan personel di empat pintu masuk guna penyekatan. Saat mau masuk Solo, jemaah langsung dihalau untuk pulang. Kami juga berkomunikasi dengan Satpol PP daerah asal jemaah untuk mengantisipasi kedatangan mereka,” terang Arif.

Empat pintu masuk itu, meliputi Jurug, Faroka, Tugu Makutho, dan ringroad Mojosongo. Kedatangan jemaah sudah diprediksi sebelumnya. Tahun lalu, jemaah juga nekat datang meski Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di Solo itu ditiadakan. Ia menyebut penyekatan berhasil menghalau beberapa bus jemaah untuk putar balik.

Baca juga: Digelar Terbatas, Ratusan Jamaah Nekat Hadiri Haul Habib Ali di Solo

Sebelumnya, ulama setempat, Habib Novel Alaydrus, sudah menyampaikan kepada masyarakat untuk mengikuti haul secara online di rumah masing-masing. Majelis Ar-Raudhah yang dia pimpin pun tidak menerima tamu seperti tahun-tahun sebelumnya. “Haul hanya untuk internal keluarga,” kata dia.

Salah seorang jemaah asal Sukoharjo, Pur, 47, mengaku tidak mengetahui jika Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi digelar tertutup untuk umum. “Saya mendapatkan informasi di media sosial kalau haul digelar, makanya langsung ke sini. Setiap tahun selalu menyempatkan untuk datang. Tahunya malah baru Kamis pagi. Enggak tahu kalau disuruh online lewat Youtube. Tahun kemarin saya tidak datang, karena ada imbauan sebelumnya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya