SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google.img)

Ilustrasi (google.img)

SUKOHARJO-Suplai air irigasi ke persawahan di tiga kelurahan di Kecamatan Sukoharjo, macet dua pekan terakhir akibat penyumbatan saluran di sekitar Pasar Cuplik. Saluran tidak berfungsi karena sampah terus menumpuk dan menghalangi aliran air.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ketua Gabungan Paguyuban Petani pengguna Air (P3A) TOR 6, Wiyono, mengungkapkan sawah tiga kelurahan yang terkena dampak sampah yaitu di Kelurahan Dukuh, Sonorejo, dan Parangjoro. Menurut dia, meski sering dikeluhkan, belum ada solusi permasalahan itu.

“Terakhir kami minta saluran dibersihkan paling lambat Senin (25/6). Jika tak ditindaklanjuti, terpaksa petani akan bergerak dan mengeruk sampah di saluran Pasar Cuplik,” ungkapnya dijumpai Solopos.com di Sonorejo, didampingi Ketua P3A Sonorejo, Kadis, Senin (25/6/2012).

Wiyono menjelaskan TOR 6 bercabang menjadi dua saluran dan menjadi pintu irigasi 12 desa/kelurahan di Kecamatan Sukoharjo dan Bendosari. Pintu air sebelah selatan, kata dia, sebagian mengalir ke Sonorejo, Parangjoro, dan Dukuh dengan melalui Pasar Cuplik .

Sementara itu Kadis menambahkan masalah saluran irigasi di sekitar Pasar Cuplik memaksa sebagian petani melakukan pompanisasi. Sedangkan sebagian areal lain yang tidak terairi, sawah terbengkalai dan mengalami kekeringan. Dia menjelaskan, khusus di Kelurahan Sonorejo, sawah yang irigasinya terganggu mencapai 150 hektare.

“Persoalan seperti ini tidak perlu terjadi jika sampah tidak dibuang sembarangan. Karena itu kami minta kepada pedagang tertib, jangan membuang sampah ke saluran irigasi,” ujarnya.

Terpisah salah satu pedagang Pasar Cuplik, Winarto, 50, mengaku tidak tahu-menahu persoalan sampah yang menutup saluran dan mengganggu irigasi sawah di tiga kelurahan. Dia mengatakan selama ini mengumpulkan sampahnya sendiri agar tidak berserakan.

“Karena di pasar, (pedagang) barangkali ada yang sulit diatur. Tapi sampah saya sendiri dikumpulkan dan tidak dibuang ke saluran,” ujarnya ketika ditemui di kiosnya, kemarin.

Winarto menyatakan tidak tertutup kemungkinan sebagian sampah di saluran di sekitar Pasar Cuplik justru berasal dari saluran di wilayah hulu. Sampah kemudian menumpuk dan menutup saluran irigasi di lokasi saluran terdapat pintu air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya