SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Solopos.com)--Sejumlah kader pasangan Wiyono-Dariyanto (Noto) tertipu dengan tim siluman yang mengatasnamakan tim pemenangan Noto menjelang hari H pemungutan suara.

Tim silmuan tersebut meminta koordinator desa (Kordes) dan koordinator kecamatan (Korcam) Tim Noto untuk mendata massa Noto dan menjanjikan uang Rp 100.000/orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah Kordes dan Korcam dari tiga kecamatan, yakni Gondang, Sambirejo dan Sambungmacan mendatangi rumah mantan calon bupati Wiyono di Desa Duyungan, Sidoharjo, Sragen, Senin (21/3). Mereka meminta kejelasan tentang janji uang Rp 100.000/orang dengan mengatasnamakan Tim Noto.  Kedatangan enam orang perwakilan Kordes dan Korcam dari tiga kecamatan diterima langsung Wiyono.

Kordes asal Sambungmacan, Hadi Mulyo, saat dijumpai wartawan di kediaman Wiyono, mengaku tidak berani pulang ke rumah selama empat hari karena sering ditagih janji warga setempat.

“Tim siluman itu menjanjikan uang Rp 100.000 per gundul, entah menang atau kalah. Makanya sampai sekarang warga masih mengejar-ngejar saya terus. Saking didesak warga, saya tidak berani pulang,” ujarnya.

Senada disampaikan Kisutris AKS yang juga datang ke rumah Wiyono bersama Hadi. Dia mengaku telah mendata sebanyak 11.000 orang di sejumlah desa di tiga kecamatan itu. Untuk kebutuhan pendataan dan sebagainya, Kisutris mengaku telah menghabiskan uang pribadi senilai Rp 5 jutaan.

“Kami datang ke rumah Pak Wiyono ini bukan untuk meminta ganti rugi. Tetapi ingin meminta kejelasan tentang janji itu. Kami meminta kepada aparat yang berwenang untuk menindak tegas tim siluman itu karena sudah meresahkan masyarakat. Kami juga meminta segala bentuk politik uang dibersihkan dari Bumi Sukowati,” tegasnya.

Mantan Cabup Wiyono menyatakan tidak tahu menahu tentang tim siluman. Dia menegaskan tidak pernah menjanjikan apa pun kepada warga pendukung Noto.

“Saya juga tidak pernah menjanjikan uang Rp 100.000/orang. Ulah tim siluman itu justru merugikan nama baik saya. Saya tidak kenal siapa tim siluman itu. Ulah tim siluman itu yang menjadi penyebab kekalahan saya. Massa saya itu sampai 300.000 orang yang mengendap di bawah. Rencana bakal saya munculkan ketika hari H. Tapi malah dimanfaatkan tim lawan dengan munculkan rumor janji-janji itu,” paparnya.

Wiyono mengungkapkan munculnya tim siluman berasal dari tim lawan. Dia berharap masyarakat tidak usah resah dan diharapkan tidak mendesak Korcam dan Kordes Noto yang menjadi korban penipuan tim siluman itu.

“Kami berencana akan membawa perkara ini ke ranah hukum dengan melaporkan ke lembaga yang berwenang,” tegas Wiyono.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya