SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS. (freepik)

Solopos.com, SEMARANG — Temuan kasus baru HIV di Kota Semarang pada semester I atau periode Januari-Juni 2022 mencapai 283 kasus. Temuan ini disebut-sebut sebagai yang tertinggi di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Kendati demikian, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang menyebut temuan kasus baru di tahun 2022 ini justru mengalami tren penurunan jika dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Semarang, Nur Dian Rakhmawati, saat dijumpai wartawan di kantornya, Kamis (1/9/2022).

“Selama tahun 2019 misalnya, ada [temuan] 643 kasus [baru]. Pada 2022 ada 588 kasus dan 2021 ada 491 kasus. Jadi bisa dikatakan menurun setiap tahunnya,” ujar Dian.

Menurunnya temuan kasus baru HIV ini sebenarnya cukup mengkhawatirkan. Temuan kasus yang sedikit itu bisa jadi menurunnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan atau tes HIV.

Baca juga: Bahaya Seks Bebas: Dari HIV/AIDS sampai Mandul

Dian menambahkan Dinas Kesehatan Kota Semarang saat ini terus berupaya meningkatkan standar pelayanan, termasuk memetakan populasi kunci di Kota Semarang. Tujuannya tak lain untuk menekan persebaran HIV dan AIDS yang mampu berisiko kematian.

“Jadi target standar minimal pelayanan HIV adalah kelompok risiko tinggi yang kita periksa seperti ibu hamil, penderita TBC, infeksi seksual menular, pencegahan seks laki suka laki [LSL], waria, pengguna jarum suntik, hingga penghuni lembaga pemasyarakatan,” jelasnya.

Meski demikian, Dian tak menampik bila ada kendala saat memetakan sebaran populasi kunci penderita HIV di Semarang. Terutama pada kalangan laki suka laki atau gay. Hal itu dikarenakan kebanyakan kaum gay menyembunyikan orientasi seksualnya.

Baca juga: Duh! 64 Kasus Baru HIV/AIDS Muncul di Kabupaten Semarang

“Untuk waria, penjaga seks, mereka open, mudah [mau] melakukan pemeriksaan. Tapi laki-laki suka laki-laki ini yang hidden [bersembunyi]. Mereka tidak mau terbuka, jadi agak kesulitan mendeteksinya,” beber dia.

Diberitakan sebelumnya, jumlah temuan baru kasus HIV di Jateng selama semester I 2022 mencapai 1.468 kasus. Dari ribuan kasus itu, temuan kasus baru tertinggi ada di Kota Semarang dengan 283 kasus, disusul Kabupaten Grobogan dengan 123 kasus, Blora dengan 87 kasus, dan Demak 67 kasus.

Sementara itu, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, diperkirakan ada sekitar 52.677 penderita HIV dan AIDS di Jateng. Namun hingga akhir 2021 lalu, baru sekitar 35.238 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ditemukan di Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya