SOLOPOS.COM - Warga bersama tim gabungan bekerja sama melakukan pembersihan jalan seusai longsor di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Rabu (9/2/2022). (Solopos.com-BPBD Kabupaten Wonosobo)

Solopos.com, WONOSOBO — Satu orang dilaporkan mengalami luka berat akibat tertimpa tanah longsor yang terjadi di Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (9/2/2022) sore. Longsor dipicu kondisi tanah labil akibat hujan lebat di sekitar wilayah pegunungan Dieng.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam keterangan resmi menyebut berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, warga yang tertimpa longsor tersebut mengalami luka berat. Meski demikian, warga tersebut telah dievakuasi tim gabungan.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Selain korban luka, BPBD Wonosobo juga mencatat 1 KK terdampat dan satu rumah mengalami rusak berat akibat bencana longsor tersebut. Sedangkan kerusakan sarana fisik, sebanyak 8 meter badan jalan tertutup material longsor dan satu titik sarana irigasi terdampak. Adapun lokasi terdampak di beberapa lokasi, yakni di Desa Parikesit, Desa Kalilembu, dan Desa Sikunang yang terletak di Kecamatan Kejajar,” tulis Abdul Muhari.

Baca juga: Dieng Plateau Wonosobo, Tempat Persemayaman Dewa & Lelembut

Merespons peristiwa ini, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dinas terkait, beberapa organisasi sukarelawan serta warga juga melakukan pembersihan material longsor di 3 titik pada ruas jalan terdampak. Petugas BPBD serta dinas terkait melakukan pemantauan kondisi lapangan untuk mengantisipasi potensi bahaya susulan.

Merujuk informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai wilayah potensi gerakan tanah bulan Februari 2022 di wilayah Kabupaten Wonosobo terdapat 15 kecamatan yang memiliki potensi dengan kategori menengah hingga tinggi antara lain Garung, Kalibawang, Kalikajar, Kaliwiro, Kejajar, Kepil, Kertek, Leksono. Kemudian Mojotengah, Sapuran, Selomerto, Sukoharjo, Wadaslintang, Watumalang, dan Wonosobo.

“Daerah yang mempunyai potensi menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan,” imbuhnya.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 1,5 Guncang Dieng Wonosobo

Sedangkan daerah yang mempunyai potensi tinggi jika curah hujan di atas normal, dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya