SOLOPOS.COM - Penonton duduk tertib di tribun Stadion Manahan Solo untuk menyaksikan laga Persis Solo vs Persib Bandung, Sabtu (15/2/2020) malam. (Solopos-Wahyu Munawar)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengapresiasi sikap Pasoepati, suporter tim sepak bola Persis Solo, saat menonton tim kebanggaannya melawan Persib Bandung dalam laga uji coba di Stadion Manahan, Sabtu (15/2/2020) malam WIB.

Rudy, sapaan akrabnya, mengaku tidak mendapatkan laporan kerusakan maupun keberadaan sampah setelah laga tersebut. Ia meminta kedewasaan Pasoepati itu ditiru suporter seluruh tim sepak bola di Indonesia sebagai bekal menyambut Piala Dunia U-20 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Prabowo Subianto Jadi Menteri Terbaik Versi Indobarometer, Setuju?

“Sampah enggak ada. Mereka juga enggak bawa rokok, bawa permen payung. Sudah mulai tertib. Ini adalah awal untuk semuanya. Artinya kalau suporter tertib, pertandingan berjalan lancar, pulang juga tertib. Biarpun kapasitas penonton yang datang melebihi kapasitas 20.003 orang, tapi sudah baik. Dukungan mereka saya harapkan mendorong Persis untuk lolos Liga I pada tahun depan,” kata dia, kepada wartawan di Dalem Joyokusuman, Senin (17/2/2020).

Kendati pengelolaan sudah diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, pemeliharaan Stadion Manahan sampai Maret masih menjadi tanggung jawab PT Adhi Karya (Persero) selaku pelaksana proyek. Setelahnya, Pemkot tinggal membentuk BLUD (Badan Umum Layanan Daerah) atau menyerahkan pengelolaan kepada pihak ketiga. Kedua opsi tersebut masih dalam tahap pengkajian.

Uji Coba Lagi, Persis Solo Tantang Sriwijaya FC

“Belum diputuskan. Kalau pihak ketiga, harus benar-benar tanggungjawab. Semua kerusakan mereka yang tanggung. Kalau dikelola BLUD juga harus benar-benar matang rancangannya. Selain itu, kedua opsi juga harus menghitung pemasukan untuk daerah agar lebih maksimal,” ucapnya.

Meski kedua opsi tersebut menjanjikan, namun Rudy menyebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) lebih memilih pihak ketiga sebagai pengelola. Alternatif itu dipilih karena saat kerusakan terjadi, Pemkot tinggal mengklaim perbaikan kepada mereka.

Asal-Usul Mitos Angker Kediri Bisa Lengserkan Presiden RI, Percaya?

“Juga harus menghitung dampak ekonomi sekitar. Tapi, saya enggak mau kalau dikelola pihak ketiga jadinya asal-asalan. Harus ada pernyataan tertulis, perjanjian harus jelas. Sampai sekarang, memang sudah banyak omong-omongan yang ingin mengelola Stadion Manahan, tapi belum resmi,” tandasnya.

Evaluasi dalam pertandingan Sabtu lalu adalah masih kurangnya penerangan Stadion Manahan. Saat ini, ukuran lampu stadion hanya 1.500 lux yang nantinya ditambah menjadi 2.400 sesuai permintaan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). “Ya, nanti akan ditambah. Semuanya sudah lengkap, tinggal itu saja dan penataan kawasan. CCTV juga sudah bisa menyorot kursi penonton,” jelas Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya