SOLOPOS.COM - Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menunjukkan dua tersangka baru kasus kerusuhan Mertodranan di Mapolresta Solo pada Kamis (20/8/2020) siang. (Ichsan Kholif Rahman/Solopos)

Solopos.com, SOLO -- Dua pelaku kasus ricuh Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo, tertangkap aparat Polresta Solo di wilayah Klaten pada Kamis (20/8/2020) dini hari.

Penangkapan kedua pelaku di salah satu rumah indekos wilayah Desa Sobayan, Pedan, Klaten, tersebut sempat membuat geger warga setempat. Warga awalnya menduga saat itu polisi tengah menangkap terduga teroris.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan dua pelaku itu berinisial S alias J dan AN alias H. Keduanya warga Kota Solo.

Kasus Konfirmasi Positif Corona Solo Disebut Punya Ekor Panjang, Begini Penjelasannya

Kedua pelaku menjadi buruan petugas seusai terlibat dalam upaya penghasutan hingga berujung ricuh di Mertodranan, Solo, Sabtu (8/8/2020) lalu.

"Dua tersangka baru ini sempat melarikan diri ke Jogja, Karanganyar, dan di Klaten berhasil kami tangkap. Dua pelaku ini sempat mengaburkan ciri-ciri identitasnya dengan cukur rambut," ujar Kapolresta saat konferensi pers di Mapolresta Solo, Kamis.

Terduga Pelaku Kerusuhan Mertodranan Solo Ditangkap di Pedan Klaten, Warga Geger Dikira Teroris

Menurut Kapolres, kedua pelaku itu semula melakukan pelarian sendiri-sendiri sehari seusai membuat ricuh di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo. Lalu, hari berikutnya mereka bertemu setelah berpindah-pindah tempat.

Delapan Tersangka

Hingga akhirnya, keduanya ditangkap bersamaan di Pedan, Klaten, pada Kamis dini hari. Kapolresta menambahkan dua tersangka baru telah ditahan di tahanan Polresta Solo.

Dari Whatsapp Group, Dalang Ricuh Mertodranan Solo Akhirnya Terungkap!

Dengan tambahan dua pelaku ini, saat ini total sudah ada delapan tersangka dalam kasus ricuh di Mertodranan, Solo. Berkas lima tersangka yang ditetapkan sebelumnya saat ini sudah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Solo.

Sebelumnya diberitakan, penyidik Polresta Solo akhirnya bisa mengungkap otak di balik peristiwa ricuh di Mertodranan. Hal itu berdasarkan Whatsapp Group di mana para tersangka menjadi anggotanya.

Dari Jembatan Bacem Hingga Setan Merah, Ini 7 Mitos Seputar Sungai Bengawan Solo

Berdasarkan hasil penyidikan, para tersangka berkoordinasi melalui WhatsApp Group sebelum berangkat ke Metrodranan.

"Sudah berhasil mengerucut ke salah seorang tersangka yakni BD alias BA sebagai seseorang yang memulai menghasut di grup Whatsapp. Penghasutan BD membuat anggota grup datang ke lokasi TKP, tidak bersamaan tapi bertemu di lokasi," ujar Kapolresta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya