SOLOPOS.COM - Tangkapan video anak-anak menutup pelat nomor sepeda motor ketika didekati Polisi yang melakukan pengamanan lalu lintas di wilayah perbatasan Jateng-DIY di Kecamatan Prambanan, Klaten, Senin (27/6/2022) siang. (Istimewa/IG @kabar_klaten)

Solopos.com, KLATEN — Dua bocah kecil alias bocil menangis setelah ketahuan Polisi mengendarai sepeda motor tak memakai helm di wilayah Kecamatan Prambanan, Klaten. Polisi menghadirkan orangtua para bocil agar memberikan pembinaan sekaligus mengawasi anak-anak tersebut.

Video anak-anak ketahuan mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm itu beredar di beberapa akun media sosial (medsos). Salah satunya di akun Instagram @kabar_klaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beredar video anak yg belum cukup umur kena penertiban dalam berlalu lintas. Tersebut di atas dari pihak pos lantas mitra 11 Prambanan #Klaten, menghadirkan orang tua untuk menyerahkan “Bocil” agar dibina oleh orang tua, sekaligus memberikan himbauan kepada Orang tua agar tidak memperbolehkan anak bawah umur mengendarai motor,” tulis @kabar_klaten.

Dalam video itu terlihat seorang anak berusaha menutupi pelat nomor sepeda motor matik yang dia kendarai. Dalam lanjutan video itu, orang tua memberikan pernyataan bersama empat anak.

Pada rekaman video di akun IG lainnya, terlihat ada empat anak dengan dua sepeda motor didekati dua Polisi. Terlihat dua anak menangis dan sempat meminta kepada Polisi diizinkan pulang lantaran takut dimarahi oleh orang tua mereka.

Baca Juga: Kisah Bocah Klaten Jualan Ikan Hias Untuk Bantu Orang Tua

Bintara Unit (Banit) Pos Lalu Lintas Mitra 11 Prambanan, Aipda Budi Santoso, mengatakan para bocil itu tertangkap basah mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm oleh Polisi yang sedang melakukan pengamanan suporter di ruas jalan raya Jogja-Solo di Klaten, Senin (27/6/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.

“Anak-anak itu berkendara tidak mengenakan helm di dekat perbatasan,” kata Budi saat dikonfirmasi, Selasa (28/6/2022).

Lantaran ketahuan Polisi, para bocil itu menangis. Mereka takut dimarahi orang tua mereka.

Salah satu anak sempat meminta Polisi membawa sepeda motor yang sebelumnya dia kendarai namun tak ikut ke Pos Polisi lantaran takut bertemu dengan orang tuanya. Setelah dibujuk, akhirnya bocil-bocil itu mau ke Pos Polisi.

Baca Juga: Berapa Lama 4 Bocah Klaten Bikin Robot yang Bisa Ikut Upacara Bendera? Ini Kisahnya

“Akhirnya mereka mau diajak ke Pos Polisi. Orang tua anak-anak itu kemudian kami undang dan diberikan pemahaman serta edukasi. Kalau anak kecil kemana-mana lebih baik diantar oleh orang lain yang sudah cukup umur atau sudah memiliki SIM untuk mengendarai sepeda motor,” kata Budi.

Setelah pembinaan tersebut, anak-anak, orang tua, beserta sepeda motor dibawa pulang dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Anak-anak tersebut diketahui berasal dari wilayah Kecamatan Manisrenggo.

Dari keterangan yang diterima Polisi, anak-anak itu mengendarai sepeda motor tanpa seizing orang tua.

Budi menjelaskan peristiwa itu sekaligus menjadi pengingat bagi orang tua lainnya untuk lebih mengawasi anak-anak mereka.

Baca Juga: Tragis! Ayah dan Ibu Meninggal Dunia karena Corona, Bocah Klaten Mendadak Jadi Yatim Piatu

“Pada intinya anak-anak kecil alangkah baiknya kalau mau kemana-mana diantar. Kalau memang orang tua tidak bisa mengantar, bisa diantar saudaranya yang cukup umur dan sudah memiliki SIM mengendarai sepeda motor. Takutnya itu kalau anak belum cukup umur mengendarai sepeda motor, mereka belum cakap berkendara dengan baik dan benar yang justru membahayakan baik dirinya sendiri maupun orang lain,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya