SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Antara

Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Antara

SLEMAN-Perempuan berusia 35 tahun warga Rt 03 Rw 01 Jomblang, Karanbendo Desa Banguntapan Bantul bernama Sri Hartati memang terobsesi ingin meninggal tertabrak kereta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karena itu pada Selasa (28/5) pagi ia sengaja duduk di rel saat KA Utama Solo melintas di perlintasan 344 Janti, Condongcatur Depok Sleman.

Sutarno, suami korban mengakui jika istrinya sering menyampaikan keinginannya bisa meninggal di tertabrak kereta. Sekitar setahun silam Sri, dia menyapa, pernah melakukan upaya bunuh diri saat tengah malam di pinggiran rel kereta api. Akan tetapi berhasil ia cegah.

“Setahunan kira-kira juga pernah jam dua malam tiba-tiba di pinggir rel, kemudian saya ajak pulang,” ungkap Sutarno kepada wartawan di rel KA kawasan Jomblang Banguntapan Bantul, Selasa (28/5).

Menurutnya, korban memang pernah mengalami gangguan jiwa. Pada dua tahun silam pernah dirawat di RS Grhasia Pakem Sleman. Sejak setahun terakhir kondisi psikologinya mulai pulih.

Karena itu sebagai suami ia mulai lega, karena itu tak menduga jika Sri yang amat disayanginya itu tiba-tiba melakukan aksi bunuh diri.

“Di keluarga juga tidak ada masalah kami baik-baik saja. Hanya sempat mengeluh soal KB yang dilakukan gagal. Semalam badannya juga agak panas waktu saya pegang,” imbuhnya.

Sri Hartati tewas tertabrak kereta Utama Solo karena jasad belum diberikan pertolongan, korban kembali tertabrak tiga kereta lainnya KA Turonggo, KA Kahuripan, dan KA Sri Wedari.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (28/5) pukul 05.21 WIB di perlintasan 344 Janti Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya