SOLOPOS.COM - Rumah orang tua FD di Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dijaga ketat dan diberi garis oleh aparat Polres Brebes menyusul kasus penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto, Kamis (10/10/2019). (Antara-Oky)

Solopos.com, BREBES — Fitria Diana, 20, warga Desa Sitanggal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang disangka menusuk Menko Polhukam Jenderal TNI (Pur.) Wiranto, dinyatakan para tetangganya pendiam pendiam setelah berjilbab dan bercadar.

Devi Novitasari, 22, teman kecil Fitria Diana, berkisah Fitria dikenal nakal dan tomboi saat duduk kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 1 Sitanggal. Setelah itu, Fitria tidak sekolah di SD itu lagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Akan tetapi sikap nakal yang dibawa sejak kecil berubah menjadi seorang yang pendiam setelah usia dewasa dengan memakai pakaian jilbab dan bercadar," katanya di Brebes, Jawa Tengah, Jumat (11/10/2019).

Ia mengatakan dirinya pernah merantau bersama dengan Fitria Diana di Jakarta pada 2012 sebagai pelayan warung Tegal. "Saya hanya bekerja dengan dia [Fitria] selama dua bulan saja, kemudian dia bekerja di mana dan apa pekerjaannya saya tidak tahu. Oleh karena itu, saya terkejut dan kaget setelah mengetahui jika Fitria melakukan aksi nekat itu [penusukan]," katanya.

Tetangga pelaku lainnya Susilowati mengatakan Fitria Diana dikenal pendiam sejak tiga bulan terakhir ini setelah berpakaian jilbab. "Saat pulang ke rumahnya, Fitria Diana hanya tinggal bersama orang tua dan seorang adiknya di rumahnya. Dia [Fitria] sudah berbeda sikap dibanding sebelum berjilbab, dia pendiam dan tidak akan menyapa orang lain jika tidak disapa orang," katanya.

Orang tua Fitria Diana, Sunarto, 51, mengatakan keluarganya sempat kaget saat perangkat desa bersama petugas Polres Brebes berkunjung ke rumahnya. "Saat itu, saya sedang tidur dan tiba-tiba ada petugas yang datang ke rumahnya untuk menanyakan anaknya [Fitria]," kata Sunarto yang didampingi adik Fitria, Muhamad Jihan Fahira.

Dirinya sempat dibawa aparat Polres Brebes hingga Kamis petang untuk menjelaskan masalah anaknya yang diduga melakukan penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto. "Saya dimintai keterangan oleh petugas kepolisian seputar masalah anak saya. Kami pulang kembali diantar oleh petugas dan Kepala Desa Sitanggal sekitar pukul 00.00 WIB atau Jumat pagi," katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya