SOLOPOS.COM - MEMBERSIHKAN SERPIHAN- Guru Olah Raga SD Negeri Kenaiban sedang membersihkan serpihan asbes yang jatuh ke lantai ruang kelas tiga SD setempat, Sabtu (14/1), akibat sambaran petir yang terjadi Jumat (13/1) lalu. (JIBI/Ika Yuniati)

MEMBERSIHKAN SERPIHAN- Guru Olah Raga SD Negeri Kenaiban sedang membersihkan serpihan asbes yang jatuh ke lantai ruang kelas tiga SD setempat, Sabtu (14/1), akibat sambaran petir yang terjadi Jumat (13/1) lalu. (JIBI/Ika Yuniati)

KLATEN–Ruang Kelas III SD Negeri Kenaiban, Juwiring, porak poranda terkena petir, Jumat (13/1) sore. Karena kejadian itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan di ruang perpustakaan SD setempat, Sabtu (14/1/2012).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menurut saksi mata yang juga salah satu siswa di sekolah tersebut, Suwanto sekitar pukul 14.00 WIB, dirinya bersama sejumlah murid mengikuti ekstrakurikuler tenis meja dan komputer. Saat itu, jelas Suwanto, selain dirinya juga ada dua orang guru dan penjaga sekolah.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya saat petir menyambar beberapa murid sempat menangis karena ketakutan dan merasakan setruman. “Apalagi yang sedang praktik komputer, mereka ada yang menangis ketakutan karena terkena aliran listrik melalui komputer,” terang Suwanto saat ditemui Solopos.com di kantornya, Sabtu.

Ruang kelas tersebut porak poranda karena atap bagian kuda-kuda ambruk dan memecahkan beberapa asbes. Menurut Kepala SD Negeri Kenaiban, Budiyanti, kerusakan yang dialami tidak terlalu parah, tembok-tembok juga masih utuh. Hanya murid tidak bisa menjalankan KBM di ruang kelas sebenarnya.

Budiyanti menambahkan ia akan segera memanggil tukang bangunan untuk menaksir kerugian yang akan segera dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Klaten.  Kepala Seksi (Kasi) TK/SD Dinas Pendidikan Klaten, Tri Margiyanto menjelaskan saat ini pihaknya masih menunggu laporan kerugian dari sekolah. Setelah itu baru akan ditindaklanjuti dengan bantuan pembiayaan bangunan. Menurutnya pembangunan akan dilakukan secepatnya agar tidak mengganggu KBM murid-murid.

“Maksimal tiga bulan ke depan saat ujian nasional siswa sudah menempati bangunan baru,” jelasnya.

(JIBI/SOLOPOS/Ika Yuniati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya