SOLOPOS.COM - Ilustrasi (wisegeek.com)

Peristiwa ini juga sempat menjadi pembicaraan di sebuah jejaring sosial.

Solopos.com, BOYOLALI – Seorang tak dikenal gagal mengajak pergi murid SD Muhammadiyah Program Khusus (MPK) Banyudono, Boyolali setelah terpergok guru siswa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kejadian mencurigakan itu terjadi Jumat (2/3/2018) siang di dekat sekolah saat anak-anak akan kembali ke sekolah jalan kaki seusai kegiatan berenang. Peristiwa ini juga sempat menjadi pembicaraan di sebuah jejaring sosial.

Kepala SD MPK Banyudono Mujiono saat dikonfirmasi membenarkan informasi kejadian yang dialami anak didiknya tersebut. Dia mengungkapkan, siang itu sebanyak 43 murid kelas VI melakukan penyegaran setelah menjalani try out. Murid-murid diajak berenang di Umbul Sewu yang lokasinya tak jauh dari sekolah.

“Kelas VI habis try uot, agar refresh kami ajak berenang di Umbul Sewu sejak jam 09.00 WIB sampai jam 10.00 WIB. Mereka jalan kaki ke sana karena dekat,” ujarnya kepada Solopos.com Sabtu (3/3/2018).

Pada saat mereka pulang dari umbul, di jalan raya salah satu siswa perempuan, N, dihampiri seseorang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Kepada siswa tersebut, orang itu bertanya lokasi pombensin terdekat.

Setelah ditunjukkan pombensin mini tak jauh dari lokasi mereka, orang itu justru meminta ditunjukkan pombensin yang jaraknya lebih jauh. Bahkan orang itu sempat mengajak siswa itu memboncengnya untuk menunjukkan lokasi pombensin, tetapi siswa itu tidak mau.

“Ayo saya boncengin, nanti saya antar ke sekolah lagi,” ujar Pujiono menirukan ajakan orang itu seperti dituturkan muridnya.

Sementara itu, dari arah belakang, wali kelas VI yang mendapingi siswa dalam kegiatan luar ruang itu, Iin Marlinda merasa curiga dan kemudian mendatangi orang itu. Namun belum sempat mendakat orang tersebut buru-buru pergi memacu sepeda motornya.

Atas kejadian ini, Pujiono mengimbau kepada guru dan orangtua/wali murid untuk selalu waspada dan tidak meladeni ajakan seseorang yang tidak dikenal.

“Di sekolah kami, pintu gerbang ditutup saat pembelajaran kecuali saat olah raga dan salat. Atas kejadian ini kami menghibau kepada seluruh guru dan orangtua wali murid untuk mewanti-wanti anak agar tidak mau diajak pergi orang yang tidak di kenal. Penjemputan anak juga harus dilakukan di sekolah,” imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya