SOLOPOS.COM - Tim gabungan dari berbagai unsur melakukan evakuasi lebih dari tiga jam mobil milik Tim SAR UNS yang terpendam pasir Gunung Semeru, sejak Selasa (7/12/2021). (Istimewa/ Tim SAR IOF Jateng)

Solopos.com, LUMAJANG — Mobil Toyota Hilux milik tim Search and Rescue (SAR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang tertimbun abu vulkanik Gunung Semeru sejak Selasa (7/12/2021) dan baru bisa dievakuasi Jumat (10/12/2021) dipastikan tidak bisa diperbaiki lagi.

Mobil tersebut selanjutnya ditarik dengan mobil lain ke Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Untuk keadaan mobil sudah tidak bisa diperbaiki. Sehingga dari Semeru segera dibawa ke Solo soalnya keadaannya terkena abu vulkanik dan sudah tidak bisa diperbaiki lagi,” ujar Bendahara Ikatan Alumluni (Ika) UNS Peduli, Ratih Pusparani, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (10/12/2021) sore.

Mobil Toyota Hilux warna hitam milik tim SAR UNS itu terjebak lahar dingin saat membantu evakuasi korban erupsi Gunung Semeru yang diterjang banjir lahar dingin saat hujan turun di kawasan Gunung Semeru (7/12/2021).

Mobil yang dikemudikan tim SAR UNS berada di Dusun Kamar Kajang, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (7/12/2021) malam, dan sempat mengevakuasi dua warga dan membawa ke tempat aman.

Namun saat kembali ke lokasi untuk menyisir warga lainnya yang terisolasi, tiba-tiba datang lahar dingin yang mengalir di jalanan kampung.

Aliran lahar itu makin tinggi dan dengan volume yang membesar. Pada saat yang sama mobil terjebak batu besar yang terbawa banjir lahar. Tim SAR UNS pun meninggalkan kendaraan lapangan itu dan mencari tempat yang tinggi.

Baca Juga: Mobil SAR UNS Tertimbun Lahar Semeru Bisa Dievakuasi Pakai 2 Alat Berat 

Dalam hitungan menit mobil itu terendam lahar dingin hingga hanya menyisakan atapnya. Sehari kemudian mobil sudah tidak kelihatan karena endapan material Semeru meninggi akibat hujan yang terus turun di kawasan itu.

“Evakuasi mulai jam 08.00 WIB. Kami bikin jalur untuk alat berat. Evakuasi melibatkan alat berat, ada dua ekskavator. Kami mengeduk tanah di sekitar mobil itu diameter 3 meter. Kami butuh ruang lebar untuk mengangkat mobil itu,” kata Mujiyo, koordinator TIM SAR Indonesia Offroad Indonesia (IOF) yang terlibat dalam proses evakuasi.

Tim SAR gabungan mengeruk lahar dingin yang menimbun mobil tim SAR UNS menggunakan ekskavator. Mereka harus mengeduk sedalam 3 meter hingga kelihatan ban mobil.

Namun, Jiyo menyampaikan tidak semudah itu mengeduk tanah, lumpur, bercampur abu vulkanik. Kondisi lahar itu sudah mengeras.

“[Lumpur] sudah padat banget. Tidak bisa dicangkul makanya kami menggunakan linggis dan ekskavator supaya cepat. Itu pun kami harus menggunakan air, disemprotkan [ke tanah sekitar mobil] supaya lumpur turun. Jadi kami buat lubang tampung air,” jelas dia.

mobil tim sar uns
Mobil Toyota Hilux milik tim SAR UNS Solo saat berangkat menuju Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021) sebelum terpendam material Gunung Semeru sehari kemudian. (Istimewa/ Tim SAR UNS)

Setelah itu, lanjut dia, tim SAR gabungan mencari pengait untuk menarik mobil keluar dari lumpur padat. “Kondisi jalan tidak memungkinkan mobil ditarik jip. Jalan berbatu. Makanya, mobil diangkut dua ekskavator. Mobil bagian depan dan belakang diikat. Masing-masing ikatan dikaitkan pada ekskavator,” tutur dia.

Sofa Bekas

Jiyo menyampaikan mobil SAR UNS sudah diletakkan di tempat aman. Selanjutnya, mobil akan dibawa ke Kota Solo pada Sabtu (11/12/2021). Mobil tersebut akan diangkut menggunakan anhang trailer atau biasa disebut gerobak tarik atau gandeng.

“Tim SAR UNS itu mau mengirim bantuan masker dan lainnya kepada warga. Tiba-tiba diterjang lahar dingin. Saya mendapat informasi evakuasi pada Selasa [7/12/2021] malam tapi riskan. Rabu [8/12/2021] pagi mau evakuasi tapi lumpur masih panas,” ujar dia.

Pada Rabu, kondisi mobil SAR UNS hampir tak tampak. Jiyo menyampaikan hanya kelihatan sedikit atap mobil Toyota Hilux. Mereka menandai lokasi mobil tersebut menggunakan sofa bekas.

“Kami koordinasi bahwa evakuasi menggunakan alat berat. Diputuskan evakuasi Kamis [9/12/2021]. Kamis pagi bikin jalur untuk mulai pengerukan. Ternyata batal evakuasi karena cuaca tiba-tiba mendung dan diinstruksikan mundur, menghentikan evakuasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya