Terpeleset saat ngarit, warga Tawangmangu tewas

Karanganyar (Solopos.com)–Nasib naas menimpa Ngadiyono, 60, warga Nano, Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar. Ngadiyono tewas setelah terjun bebas dari tebing dengan ketinggian hampir 20 meter  lebih di Nglurah,Tawangmangu, Minggu (13/11/2011) sekitar pukul 11.00 WIB.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lapangan menyebutkan kejadian bermula saat Ngadiyono bersama istri pergi untuk ngarit di ladang yang letaknya tepat di pinggir jurang di Nglurah sejak pukul 09.00 WIB. Usai ngarit, sekitar pukul 11.00 WIB, dirinya melanjutkan pekerjaan dengan menebang bambu di sekitar ladang tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Namun tiba-tiba lelaki tua ini terpeleset dan langsung terjun bebas ke jurang yang ketinggiannya mencapai hingga 20 meter lebih. Sontak istrinya yang mengetahui korban terpeleset jatuh ke jurang langsung berteriak minta tolong.

Warga yang mendengar teriakan tersebut pun berbondong-bondong datang dan mencoba menyelamatkan Ngadiyono. Namun naas, korban langsung tewas di tempat kejadian perkara (TKP). Aparat kepolisian setempat yang menerima laporan langsung datang ke lokasi dan melakukan evakuasi terhadap jasad korban.

Camat Tawangmangu Yopi Eka Jatiwibowo ketika dihubungi mengatakan saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tewas. Saat itu, dia mengatakan korban bersama istrinya tengah ngarit di ladang di dukuh sebelah. Lokasi tempat ladang tersebut berada tepat dipinggir jurang yang curam.

Terpisah, Kapolsek Tawangmangu AKP Suwardi mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Nazirwan Adji Wibowo mengatakan aparat yang datang bersama petugas Puskesmas langsung melakukan autopsi di tempat. Dari hasil autopsi tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Jenazah korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman.

“Korban murni terpeleset. Jenazah sudah kami serahkan ke pihak keluarga,” ujarnya

(isw)