Solopos.com, KLATEN—Seorang bayi perempuan asal Kecamatan Juwiring, NR, dinyatakan sembuh dari Covid-19, Selasa (8/2/2022). NR menjalani isolasi dengan dirawat ibunya di Kecamatan Juwiring sekitar hampir dua pekan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, di Kecamatan Juwiring masih terdapat empat kasus Covid-19, Senin (7/2/2022). Masing-masing tersebar di Kenaiban, Kwarasan, Serenan, dan Gondangsari.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Satu dari empat kasus Covid-19 di Kecamatan Juwiring menimpa seorang bayi. Semula, bayi tersebut mengalami sakit batuk, pilek, dan panas. Setelah di tes swab antigen, ternyata bayi tersebut dinyatakan reaktif. Selanjutnya, hasil tes PCR menyebutkan positif Covid-19.
Baca Juga: 6 Sekolah Ditutup karena Covid-19, Disdik Klaten: Bukan Klaster PTM
“Kalau terpaparnya tidak tahu dari mana? Yang jelas, ayah dan ibu dari bayi itu tidak terpapar Covid-19. Bayi itu menjalani isolasi mandiri di rumahnya dengan dijaga ibunya selama 10 hari ditambah tiga hari [hampir dua pekan]. Setelah dirawat, bayi tersebut dinyatakan sembuh hari ini,” kata Ketua Satgas PP Covid-19 Juwiring sekaligus Camat Juwiring, Herlambang Jaka Santosa, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Selasa (8/2/2022).
Herlambang Jaka Santosa mengatakan kasus bayi terpapar virus corona belum pernah terjadi di wilayahnya di waktu sebelumnya. Selama menjalani isolasi mandiri di rumahnya, tim Satgas PP Covid-19 selalu memantau kondisi NR setiap hari.
“Kasus bayi yang sembuh hari ini tergolong kasus Covid-19 yang pertama di Juwiring. Di Kecamatan Juwiring juga terdapat satu kasus kematian karena Covid-19, beberapa waktu lalu,” katanya.
Baca Juga: Tambah Lagi, Kini 6 SD dan SMP di Klaten Ditutup karena Covid-19
Kapolsek Juwiring, AKP Sumardi, mewakili Kapores Klaten, AKBP Eko Prasetyo, mengatakan di Juwiring sebenarnya terdapat dua bayi yang sempat terpapar virus corona. Namun kedua bayi itu seluruhnya sudah dinyatakan sembuh.
“Selain NR yang sembuh hari ini, ada bayi lain juga yang sempat terpapar virus corona, AA [bayi laki-laki]. Tapi, itu sudah sembuh juga di waktu sebelumnya,” katanya.
AKP Sumardi mengatakan tim Satgas PP Covid-19 Juwiring telah menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) tingkat kecamatan di bekas SDN 3 Tanjung. Hal itu dilakukan guna mencegah potensi ledakan kasus Covid-19.
Baca Juga: Ini Sekolah di Klaten yang Pernah Ditutup karena Covid-19
“Hari ini, kami sudah membersihkan bekas SDN 3 Tanjung. Saat terjadi ledakan pertengahan tahun lalu, tempat isoter tingkat kecamatan itu mampu menampung 20 tempat tidur. Saat ini, kondisinya sudah siap [sudah siap difungsikan],” katanya.
Selain menyiapkan tempat isoter tingkat kecamatan, lanjut AKP Sumardi, tim Satgas PP Covid-19 Juwiring juga sudah berkoordinasi dengan 19 desa di wilayah setempat. Masing-masing desa diminta segera memfungsikan kembali tempat isoter tingkat desa.
“Desa-desa di Juwiring juga sudah kami minta untuk menyiapkan isoternya,” katanya.
Baca Juga: Antisipasi Kasus Covid, 19 Desa di Wedi Klaten Siapkan Tempat Isoter
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, kasus aktif Covid-19 di Klaten hingga, Selasa (8/2/2022) siang mencapai 230 orang. Penambahan kasus terkonfirmasi di Klaten mencapai 34 orang, Selasa (8/2/2022). Di sisi lain terdapat 10 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan satu kasus kematian karena Covid-19.
“Kenaikan kasus persebaran Covid-19 di Klaten diprediksi berlangsung Februari 2022 hingga pertengahan Maret 2022. Kami harapkan, seluruh elemen masyarakat tetap disiplin prokes,” kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
