SOLOPOS.COM - Polisi berjaga di depan rumah kontrakan yang digunakan sebagai tempat Pondok Darul Akhfiyah di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Ngajuk, Jawa Timur, Selasa (13/11/2012). Sekitar 49 santri pondok pesantren termasuk pengasuh kini diamankan di Mapolres Nganjuk. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Polisi berjaga di depan rumah kontrakan yang digunakan sebagai tempat Pondok Darul Akhfiyah di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Ngajuk, Jawa Timur, Selasa (13/11/2012). Sekitar 49 santri pondok pesantren termasuk pengasuh kini diamankan di Mapolres Nganjuk. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

NGANJUK – Warga di sekitar Pondok Pesantren Darul Akhfiyah yang terletak di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, mengaku curiga dengan aktivitas di pondok itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sumijah, 75, salah seorang tetangga, menyebut warga sudah lama merasa tidak nyaman dengan kegiatan yang dilakukan oleh para pengasuh pondok. “Kegiatan mereka cukup aneh bagi warga, sering latihan bela diri dan mengaji, pakaian mereka juga tidak seperti warga lainnya, menggunakan baju gamis,” kata Sumijah.

Ketua RW di desa itu, Budiarso, 66, menyebut sudah lama melaporkan aktivitas pondok itu ke polisi, sekitar tiga enam bulan lalu. Namun, mereka selama ini hanya melakukan pemantauan saja. “Tiga bulan terakhir polisi intensif memantau. Mereka datang dengan diam-diam dan lewat rumah saya melihat aktivitas dan memotret mereka,” katanya.

Budiarso menyebut, para penghuni pondok ini tidak tertutup dengan masyarakat. Mereka sering menyapa. Bahkan, saat perayaan Idul Adha 2012 ini, mareka juga memberikan daging kurban pada tetangga. Ia menyebut, yang membuat tetangga resah adalah aktivitas di dalam pondok. Rata-rata, penghuni di pondok itu masih berusia sekolah, setingkat SMP dan SMA.

Walaupun usia sekolah, mereka tidak nampak mengikuti pendidikan di bangku sekolah umum. Mereka setiap harinya berada di dalam pondok dan mengikuti latihan bela diri. “Kami khawatir, mereka ini jaringan teroris, untuk itu kami tidak ingin ada aktivitas pondok ini di daerah kami,” kata pensiunan kepala sekolah di sebuah SD negeri Nganjuk ini.

Lokasi pondok itu kini terlihat lengang. Dari pantauan, lokasi pondok tersebut kini dijaga polisi. Mereka ada yang bertugas di dalam lokasi pondok dan ada yang di luar rumah yang dijadikan pondok tersebut. Di lokasi itu, juga dipasang garis polisi. Tidak diperbolehkan warga atau yang tidak berkepentingan masuk ke lokasi tersebut.

Polisi telah mengamankan sekitar 49 penghuni pondok yang dibawa ke Markas Polres Nganjuk, Selasa dini hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya