SOLO—Sebanyak 11 terduga teroris ditangkap di empat lokasi, Sabtu (27/10/2012). Sebelas orang tersebut ditangkap di Madiun dua orang, empat orang di Solo, tiga orang di Jakarta dan dua orang di Bogor.
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Suhardi Alius didampingi Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar dalam jumpa persnya di Jakarta, Sabtu petang yang juga disiarkan langsung oleh TV One, mengatakan kelompok teroris yang ditangkap di Solo, Madiun, Jakarta dan Bogor tersebut merupakan jaringan baru yang menamakan diri Halaqah Sunni untuk Masyarakat Indonesia (Hasmi).
Suhardi mengatakan kelompok Hasmi telah mengincar beberapa lokasi untuk pengeboman. Lokasi tersebut antara lain, Konjen Amerika Serikat (AS) di Surabaya, Kedubes AS di Jakarta, Plaza 89 yang di depan bangunan Plaza ada Kedubes Australia dan Freeport serta Mako Brimob Jateng di Srondol Semarang.
Untuk meledakkan target tersebut teroris, jelasnya, telah menyiapkan bahan peledak. Bahan-bahan peledak itu juga ikut disita dalam penggerebekan Sabtu. Bahan peledak itu, jelasnya, ada yang sudah dirakit dan siap ledak. Bahan-bahan peledak disita di Solo dan Madiun.
Penggerebekan dimulai sejak Jumat (26/10) di Madiun, kemudian disusul di tempat-tempat lainnya. Suhardi menjelaskan, penangkapan dimulai dari anggota terduga teroris Agus Anto alias Torik dan Warso alias Kurniawan yang dilakukan di Madiun, Jatim pada Jumat (26/10) di Puri Amartha.
Kemudian Polri melanjutkan penangkapan di Palmerah, Jakbar Sabtu siang tadi, kemudian di Solo, Jateng, dan juga di Bogor. “Di Madiun, yang diamankan sejumlah bom siap ledak, bahan baku dalam perakitan, serta buku panduan,” tuturnya.
Pimpinan Kelompok Hasmi yakni Abu Hanifah ditangkap di Solo. “Abu Hanifah yang juga pimpinan ditangkap di Jalan Lawu Timur, Mojosongo, Jebres, Solo,” kata Suhardi.
Selain Abu Hanifah di Solo, Densus 88 juga menangkap Harun dan Budiyanto alias Ari alias Ahamdun. “Di Solo, ada bahan peledak baik yang sudah siap maupun proses perakitan,” imbuh Suhardi.
Sebagaimana diberitakan Solopos.com, Densus menyita 14 item barang yang digunakan para terduga teroris di Jl Lawu Timur dan Jl Sumpah Pemuda Mojosongo Solo.
Dari pantauan Solopos.com, di kios servis kompor gas Jl Sumpah Pemuda Mojosongo milik Harun, petugas menyita barang bukti antara lain arang, urea, lima pipa besi, dua senapan angin dan beberapa benda lainnya. Tak hanya itu, petugas juga menyita sebuah sepeda motor Suzuki Thunder Nopol BH 5872 KT yang berada di belakang kios.