SOLOPOS.COM - Petugas Polresta Solo bersama Linmas dan warga bekerja bakti membersihkan dan merenovasi rumah Chomaidi alias Medi, warga Griyan, Pajang, Laweyan yang diduga terlibat kasus terorisme beberapa waktu lalu. Renovasi rumah yang rusak berat akibat peledakan bahan peledak yang ada di rumah itu kini sudah selesai. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Petugas Polresta Solo bersama Linmas dan warga bekerja bakti membersihkan dan merenovasi rumah Chomaidi alias Medi, warga Griyan, Pajang, Laweyan yang diduga terlibat kasus terorisme beberapa waktu lalu. Renovasi rumah yang rusak berat akibat peledakan bahan peledak yang ada di rumah itu kini sudah selesai. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SOLO — Jajaran Polresta Solo menyerahkan kunci rumah terduga teroris Chomaidi alias Medi, 43, kepada ahli waris melalui Lurah Pajang, Sarwoko, Senin (22/10/2012). Kunci diserahkan menyusul telah selesainya renovasi rumah itu.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Rumah Medi di Jl Lempuyang IIA, Griyan RT 007/RW 010, Pajang, Laweyan, Solo itu sebelumnya hancur terkena dampak ledakan bahan peledak yang diledakkan tim Gegana Polri, Sabtu (22/9) lalu. Kasatbinmas Polresta Solo, Kompol Juliana B Bangun, ketika ditemui wartawan di rumah Medi, mengatakan dengan telah diserahkannya kunci rumah Medi, maka tanggung jawab polisi telah purna.

Dikatakan Juliana, perbaikan atau renovasi rumah itu sebagai bentuk tanggung jawab polisi yang sebelumnya membuat rumah Medi porak-poranda setelah tim Gegana meledakkan bahan peledak yang disimpan di kamar indekos milik Medi. Bahan peledak itu diledakkan karena dinilai membahayakan. “Selanjutnya rumah ini bisa ditempati ibunya Medi atau saudara Medi yang lain,” ungkap Juliana mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in.

Sementara itu, Lurah Pajang, Sarwoko, saat ditemui wartawan, menyampaikan, sebelumnya ia telah menginformasikan soal penyerahan kunci itu kepada ahli waris Medi yang bernama Joko. Ia belum mengetahui rumah Medi akan dihuni siapa. Pasalnya, hingga saat ini ibu Medi, Warni, 90 dan bude Medi, Pini, 102, masih berada di panti jompo di Jongke, Laweyan, Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya