SOLOPOS.COM - Seorang terduga teroris (tengah) dikawal ketat personel Densus 88 saat akan dibawa ke Jakarta di Mako Brimob Polda DIY, Baciro, Yogyakarta, Jumat (28/9/2012). Sebanyak enam terduga teroris yang ditangkap di Solo beberapa waktu lalu, dibawa ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (Foto: JIBI/SOLOPOS/Antara)

Seorang terduga teroris (tengah) dikawal ketat personel Densus 88 saat akan dibawa ke Jakarta di Mako Brimob Polda DIY, Baciro, Yogyakarta, Jumat (28/9/2012). Sebanyak enam terduga teroris yang ditangkap di Solo beberapa waktu lalu, dibawa ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (Foto: JIBI/SOLOPOS/Antara)

SOLO—Kediaman Fendi di Tuwak RT 001/RW 005, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (27/9/2012) digeledah Densus 88. Fendi merupakan nama baru terduga teroris selama dua pekan Densus obok-obok Solo.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Fendi yang mempunyai nama lengkap Wendi Febriangga, belum lama ini ditangkap di Poso. Wendi  alias Fendi merupakan warga Bekonang, Sukoharjo.

Lebih dari dua tahun ia mengontrak rumah milik Andi, 45 dan Satini, 41, yang beralamat di Tuwak RT 001/RW 005, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.

Cukup banyak warga sekitar umah kontrakan Fendi telah curiga ada kejanggalan pada diri Fendi. Menurut tetangga dekat Fendi, Kamdi, 46, sikap Fendi tampak berubah cukup drastis sejak sekitar empat bulan lalu.

Waktu awal kali ia mengetahui Fendi mengontrak di rumah dekat rumahnya, sikap Fendi seperti warga lainnya. Ia bertutur sapa jika bertemu dengan warga lain. Namun, tanpa alasan yang jelas Fendi terlihat sangat berbeda.

Ia menjadi orang yang sangat tertutup. Ia seperti menyembunyikan sesuatu. Jika bertemu dengan warga ia tak menyapa.

“Dia itu enggak pernah ikut kegiatan kampung, apalagi srawung. Ia setiap hari membeli sembako di warung kelontong saya ini. Kalau saya tanya ia menjawab sekadarnya. Paribasan saya ini hanya tahu namanya panggilannya. Siapa dia sebenarnya, datang dari mana dan kegiatannya apa saja saya enggak tahu blas,” urainya.

Kecurigaan Kamdi semakin kuat dua bulan terakhir ini. Pasalnya, Fendi kerap didatangi orang mencurigakan. Tamu Fendi itu selalu orang yang bercelana cingkrang, mengendari motor dan memakai helm dengan kaca gelap. Tak sekali pun ia melihat tamu yang datang ke rumahnya itu terlihat wajahnya.

Wakil Ketua RT 001/RW 005 Tuwak, Ngadino, 54, ketika ditemui JIBI/SOLOPOS menyampaikan hal yang sama. Sejak mengontrak ia hanya mengumpulkan foto kopi kartu tanda penduduk (KTP) kepada Ketua RT. Selebihnya Fendi tak pernah berkecimpung di kegiatan kampung. Ngadino mengaku dalam waktu sepekan belum tentu ia bisa berjumpa dengan Fendi.

“Ia itu enggak pernah mengisi kotak jimpitan di kontrakannya. Padahal nilainya kan enggak seberapa. Kalau istrinya itu bersikap biasa saja. Jika ada orang punya hajatan istri Fendi juga ikut rewang,” ucap Ngadiono. Ketika JIBI/SOLOPOS ingin melihat foto kopi KTP yang ada pada Ketua RT, yang bersangkutan tak ada di rumah karena menyelesaikan urusan di Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya