SOLOPOS.COM - Polisi mengimbau warga di sekitar tempat penggrebekan di sebuah rumah yang yang terletak di Jalan Lempuyangan, 2A Griyan, Pajang, Solo agar tidak khawatir. Polisi menemukan benda yang dapat meledak di tempat itu. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Polisi mengimbau warga di sekitar tempat penggrebekan di sebuah rumah yang yang terletak di Jalan Lempuyangan, 2A Griyan, Pajang, Solo agar tidak khawatir. Polisi menemukan benda yang dapat meledak di tempat itu. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Serentetan rencana aksi teror yang terjadi belakangan ini dinilai akan mengancam iklim investasi Kota Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Deputi Pemimpin Bank Indonesia (BI) Solo Bidang Ekonomi Moneter, Suryono menyampaikan jika kejadian semacam rencana aksi teror bom atau penggerebekan teroris terus menerus terjadi di Kota Solo maka akan mengganggu iklim investasi Kota Solo yang saat ini sedang cemerlang.

Dia mengatakan, saat ini investasi Solo sedang mengalami pertumbuhan yang cukup bagus salah satu indikatornya, pertumbuhan kredit investasi dari perbankan yang jauh melebihi pertumbuhan kredit konsumsi dan modal kerja.

“Mudah-mudahan tidak terulang lagi. Kali ini [penangkapan terduga teroris di belakang Solo Square dan Kentingan] harapannya adalah yang terakhir. Kalau terus-terusan terjadi, pasti minat investor untuk berinvestasi di Solo akan terpengaruh dan tentunya mereka akan berfikir ulang kalau akan berinvestasi di Solo,” kata Suryono, kepada Solopos.com, Sabtu (22/9/2012).

Dampak Serius

Dia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi tidak semata-mata dipengaruhi kondisi ekonomi saja, tetapi keamanan dan kondisi sosial masyarakat. Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengembangan dan Penguatan Ekonomi Daerah, Liliek Setiawan menyampaikan hal senada.  Rencana dan aksi terorisme yang berkali-kali terjadi di Solo mulai dipertanyakan rekan-rekan bisnisnya yang ada di luar negeri

“Teman-teman saya di luar negeri sudah mulai banyak yang bertanya, ada apa dengan Solo,” ujar Liliek, saat dihubungi terpisah.

Dia mengatakan, kejadian-kejadian yang mengganggu keamanan wilayah ini akan berdampak serius terhadap kegiatan tourism, trade and investment (TTI). Para pengusaha di Solo pun, kata Liliek, saat ini sudah mulai khawatir. Karena sebelumnya kejadian teror bom tidak pernah terjadi di Solo. Kalaupun ada, biasanya terjadi di pinggiran kota. “Lha sekarang mereka [teroris] sudah berani mengancam pusat-pusat kegiatan ekonomi masyarakat, terutama mal. Ini yang saat ini mulai kami khawatirkan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya