SOLOPOS.COM - Aparat keamanan melakukan razia pengguna kendaraan bermotor untuk mempersempit ruang gerak teroris di wilayah Poso beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Aparat keamanan melakukan razia pengguna kendaraan bermotor untuk mempersempit ruang gerak teroris di wilayah Poso beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

PALU – Satgas penegakan hukum yang melakukan operasi di Gunung Biru, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, memperluas jangkauan untuk menangkap anggota jaringan teroris.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Dewa Parsana di Poso, Kamis, mengatakan saat ini Satgas yang beranggotakan sekitar 300 orang personel Polri dan TNI itu masih menyisir hutan dan perbukitan yang diduga kuat menjadi tempat latihan kelompok sipil bersenjata. Pada penyisiran dua hari sebelumnya, aparat telah melintas di hutan seluas dua hektare dan menemukan sejumlah senjata dan ranjau milik kelompok teroris.

Menurut Kapolda Parsana, sejumlah ranjau berupa bom rakitan itu sengaja untuk melukai aparat karena mereka telah mengetahui Gunung Biru akan dirazia oleh petugas keamanan. Hingga saat ini polisi belum menangkap anggota kelompok teroris di Gunung Biru yang terletak di Dusun Tamanjeka, sekitar 30 kilometer dari Kota Poso.

Para anggota kelompok bersenjata itu diduga telah melarikan diri sebelum aparat tiba di Gunung Biru. Penyisiran itu gencar dilakukan ketika dua orang polisi ditemukan tewas di Dusun Tamanjeka. Kedua polisi itu hendak menyelidiki kebenaran adanya lokasi pelatihan militer.

Dari lokasi pelatihan militer itu diduga kuat munculnya aksi teror di sejumlah lokasi di Poso dan Kota Palu. Dalam operasi yang berlangsung selama dua hari, aparat menemukan sejumlah ranjau aktif yang sudah dijinakkan, sebuah senjata api rakitan berikut lima peluru aktif, empat kapak, lima pisau, gancu, kabel, dua baterai dan adaptor, pelumas rantai, serta papan tulis yang diduga untuk menulis strategi perang.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola sebelumnya mendesak aparat bertindak tegas jika telah mengetahui orang-orang yang diduga terlibat dalam pelatihan perang di Gunung Biru. “Ada sejumlah tokoh masyarakat yang tinggal di situ (Gunung Biru), petugas bisa memanggilnya untuk sebatas dimintai keterangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya