SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Espos)–Kelompok teroris bersenjata lengkap “menguasai” Pangkalan Udara Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani, Kota Semarang, Sabtu (5/6) serta menyandera lima pejabat pemerintah dan pegawai kantor di sana.

Lima pejabat pemerintah disandera di ruang VIP dengan dijaga 10 anggota teroris, delapan teroris menjaga sandera yang barada di ruangan kantor.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Sedang beberapa anggota teroris bersenjata api laras panjang lainnya melakukan penjagaan, pengamanan di sekitar kawasanan Lanumad A Yani.

Mengetahui adanya penyanderaan oleh teroris itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menugaskan Komandan Satuan Tugas Pasukan Khusus melakukan operasi pembebasan para sandera dan melumpunkan teroris.

Untuk melaksankan operasi tersebut dan melumpuhkan para teroris diterjunkan pasukan Satuan Gultor (Penanggulangan Teror) Detasemen 81 Kopassus.

Serta pasukan pendukung dari dari Kostrad Ton Taipur (Kompi Pengintai Tempur), Penerbad, serta satuan kewilayahan dari Batalyon 400 Raider, Kodim 0733 BS Semarang.

Melalui operasi terancana dan terpadu, pasukan Detasemen 81 Gultor dalam waktu kurang dari 20 menit berhasil membebaskan para sendera dengan selamat, serta menewaskan anggota kelompok teroris.

Ini merupakan simulasi dalam latihan terpadu satuan TNI AD penanggulangan teroris dengan sandi ‘Katika Jaya I’ yang digelar di Lanumad A Yani Semarang.

Hadir dalam latihan itu, KSAD Jenderal TNI George Toisutta, Danjen Kopassus Mayjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus, Danpuspenerbad Brigjen TNI Nabris Haska, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Budiman, dan petinggi TNI AD lainnya.

Latihan ini melibat sekitar 250 personil gabungan TNI AD, meliputi 90 personil Sat Gultor Densus 81 Kopassus, 28 personil Ton Taipur Kostrad, 89 personil Penerbad. 35 peronis dari Yonif 400/Raider dan Kodim 0733/BS Semarang.

Didukung 11 unit helikopter jenis MI-17, Bell 412/205, dan Bolco 105, 12 unit motor trail, enam unit kendaraan taktis (Rantis), anjing pelacak.

KSAD Jenderal TNI George Toisutta menyatakan, latihan ini untuk menguji kesiapan pasukan Gultor Densus 81 Kopassus dalam menghadapi terorisme.

“Pasukan Gultor Densus 81 bila setiap saat siap diterjunkan menghadapi teroris bila diminta bantuan Polri,” ujarnya.

Bila sampai sekarang Gultor Densus 81 Koppasus belum diterjunkan menghadapi teroris di Indonesia, KSAD menilai karena teroris yang ada belum kelasnya.

“Teroris yang sekarang, belum kelas (Gultor Densus 81), sehingga belum perlu diturunkan ke lapangan,” tandasnya.

Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Zaenal M, mengungkapkan tujuan dari latihan gabungan satuan TNI ini untuk meningkatkan kemampuan teknik dan taktik operasi penanggulangan teroris, operasi komando perebutan cepat, dan operasi raid.

“Selain iu juga untuk meningkatkan kerja sama pasukan tempur dengan menggunakan pesawat halikopter dan pesawat terbang,” ujar dia.

oto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya