Kolom Jogja
Senin, 31 Agustus 2009 - 11:28 WIB

Teroris bukan pahlawan...

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kalau kita melihat masalah dan kejadian di sekitar kita, tanpa pikir panjang kita harus mengatakan masalah yang paling penting, lepas dari pada isu apa pun terkait dengan masalah terorisme bom. Untuk itu kita mengundang Wawan H. Purwanto, ahli kontra terorisme, pengamat dan peneliti terorisme. Dia telah menjalani training khusus di dalam dan luar negeri sehingga paling qualified untuk mengetahui anatomi, sejarah dan mungkin masa depan terorisme. Untuk mengetahui pengaruhnya terhadap korban-korban, dunia pariwisata, investasi di Indonesia serta country risk yang terus naik, berikut petikan wawancara Wimar Witoelar dengan Wawan H. Purwanto:

Bagaimana kita harus mengambil sikap terhadap kenyataan bahwa Detasemen Khusus (Densus) 88 berhasil menangkap orang tapi bukan orang yang disebut-sebut?
Pertama, saya garis bawahi bahwa penanganan anti teroris itu tidak hanya penindakan saja. Selama ini yang dilakukan, yang digembor-gemborkan di berbagai media adalah khusus pada penindakan. Langkah-langkah lain yaitu preventif, kemudian deradikalisasi, re-edukasi, dan rehabilitasi kurang diberitakan.
Kalau terus menerus penindakan yang dibesar-besarkan, dikhawatirkan membuat banyak pihak merasa tidak senang juga. Ini semua saya sampaikan ketika saya ketemu para Taliban di Oman. Mereka dari berbagai negara termasuk ada dari Amerika Serikat (AS).

Advertisement

Apakah ada konferensi Taliban di sana?
Mereka bertemu secara personal dengan saya dan saya ingin tahu mengenai mereka, serta bagaimana pandangannya terhadap teroris di Indonesia. Saya bertanya, apakah Anda akan menjadi teroris kalau kembali ke negeri Anda?
“Oh tidak, saya kembali menjadi profesi saya semula.” Ada yang dokter, guru, arsitek, tukang, dan segala macamnya. Terus saya tanya, bagaimana dengan yang di Indonesia kok melakukan pengeboman? “Itu karena yang tumbuh banyak justru adalah orang-orang baru, rekrutan baru orang Indonesia. Yang dari kita malah sedikit sekali dan sebagian sudah tertangkap, sebagian dihukum mati, dan sebagian lagi sudah diusir dari Indonesia.

Karena itu saya mendorong seluruh lini supaya re-edukasi dan deradikalisasi terus didengungkan supaya berimbang dan tidak menimbulkan pandangan mereka itu sebagai seorang pahlawan. Intinya, bagaimana supaya kita juga mengekspos korban-korbannya, efek terhadap dunia pariwisata, investasi di Indonesia serta country risk yang terus naik. Kemudian pembatalan MoU karena kita dipandang tidak tepat untuk sebuah pertemuan internasional. Ini semua adalah dampak, dan dampak ini tidak ada yang mengeksposnya.

Apakah kita harus merasa maju atau tidak terhadap hasil operasi di Jatiasih Bekasi, Jawa Barat dan Temanggung, Jawa Tengah?
Sebetulnya di Jatiasih, Temanggung, maupun di Solo merupakan rangkaian dari pemburuan di Cilacap, Jawa Tengah. Saat itu Ibrohim membuka saluran teleponnya di sana sehingga sinyalnya tertangkap oleh directions finder aparat. Kemudian dia bergerak menuju Temanggung dan membuka sinyalnya sehingga terdeteksi directions finder lagi dan akhirnya terungkap dengan penangkapan Aris dan saudaranya di sana setelah sebelumnya ada informasi dari Tatang. Dari sini kemudian berkembang informasi tentang Jatiasih dan kelompok-kelompok Solo hingga Bogor.

Advertisement

Jadi pengungkapan tadi reasonably (berdasar), betulkah begitu?
Ya, sampai saat ini memang polisi Indonesia dipandang the best untuk masalah pengungkapan.
Ini pengakuan dunia dimana kita memakai kekuatan human intelligent yang lebih diandalkan di depan dan kenyataannya mampu mengungkap. Persoalannya bukan hanya mengungkap saja. Kita begitu lama melakukan pengepungan sampai 17 jam karena menurut teori sebetulnya itu menunggu titik lemah, titik lelah, serta kehabisan amunisi, baik amunisi logistik untuk urusan perut maupun amunisi dari sisi persenjataan.

Bagaimana peran masyarakat dalam hal ini?
Ancaman tetap akan ada, sehingga kita perlu dukungan seluruh lini masyarakat untuk early warning system. Ada tiga hal yang perlu kita pahami, yaitu early warning problem, solving dan forecasting. Lini-lini ini perlu ditambah teknologi tinggi dengan sistem penginderaan jarak jauh serta dukungan berbagai peralatan untuk scrambler, dan jumper, baik jumper bom maupun jumper hubungan komunikasi untuk menutup kemungkinan dipakainya alat komunikasi sebagai pemicu bom. Jadi kita bisa melakukan eliminasi ancaman untuk very very important person (VVIP) dan arena publik yang memang banyak orang asingnya karena ada kewajiban bagi negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah.

Kembali pada pembicaraan soal Taliban dari berbagai negara di Oman tadi, apakah betul saya menyimpulkan bahwa partisipasi orang dari luar negeri dalam teror sekarang tidak sebesar yang kita kira?
Ternyata tidak. Toh mereka juga tidak ingin Islam punya pencitraan yang buruk. Islam tetap Rahmatan lil’alamin (rahmat bagi seluruh isi alam). Islam tidak mengajarkan penyerangan kepada orang-orang sipil, dan mereka yang dalam kondisi tidak menyerang kita. Mereka semua melawan pada komunitas atau orang-orang bersenjata yang berupaya menyerang.

Advertisement

Kini ada suatu pergeseran dimana mereka menyerang membabi-buta dengan maksud shock therapy kepada masyarakat. Mereka menyerang masyarakat sipil karena masyarakat sipil yang seharusnya dilindungi aparat keamanan. Mereka tidak menyerang aparat keamanan karena aparat keamanan terbiasa terhadap manajemen kekerasan, sehingga kalau mereka diserang juga tidak ada efek psikologis apa-apa karena memang bidangnya.

Apakah orang dipakai untuk beraksi mereka yang bermasalah?
Rata-rata yang dipakai adalah orang-orang bermasalah, baik secara ekonomi, psikologis maupun sosial. Mereka justru harus kita selamatkan. Keluarga perlu meneliti apakah di anggota keluarganya ada yang mengalami perubahan sikap mental. Misalnya, dari semula anak yang riang menjadi mengurung diri, pergi tidak jelas, pergi tidak pamit selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Ini merupakan indikasi dan lahan empuk untuk mereka masuk di dalam lini para pemuda bermasalah. Selain itu, mereka yang dicari adalah laki-laki karena konsepnya ia akan menikah dengan bidadari nantinya. 

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif