SOLOPOS.COM - (detik)

(detik)

JAKARTA–Teroris kini mulai membidik aparat kepolisian dalam setiap aksi mereka. Aksi ini dilakukan karena polisi dianggap sebagai penghalang kegiatan mereka.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Mereka [teroris] ubah pola dengan sasaran yang menghadang laju mereka. Polisi jadi sasaran,” ujar pengamat intelijen, Wawan Purwanto, Selasa (4/9/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Wawan, sejak tahun 2006, orientasi penyerangan teroris mulai berubah. Sasaran objek asing dinilai mereka tidak efektif dalam menyampaikan pesan. Teroris ini kemudian mengincar polisi atau pos polisi yang memang selama ini minim dalam fasilitas dan pengamanan.

“Yang diserang kan meski polsek, tapi polsek pinggiran yang hanya penjagaan Kamtibnas seperti Lantas [polisi lalu lintas],” papar Wawan.

Selain itu, polisi juga sedang lengah. Selama ini, lanjut Wawan, fokus polisi masih seputaran Lebaran. “Sasarannya jadi longgar,” tandasnya.

Aksi mereka, dinilai Wawan, hanya ingin menunjukkan eksistensi. Meski dari segi pendanaan sudah jauh berkurang, teroris hanya ingin membuktikan jika mereka masih tetap ada. “Dia [teroris] ingin tetap eksis, menunjukkan perlawanan masih ada dan buktikan tidak habis tumbuh dan berkembang,” tutup Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya