BANDUNG — Penyergapan dan penangkapan terduga teroris di Bandung dan beberapa tempat di Jateng oleh Densus 88 berhasil menangkap tujuh orang. Sementara, empat orang lainnya tewas. Polisi menduga para terduga teroris itu terkait sejumlah kasus perampokan di wilayah Indonesia.
“Dari beberapa yang hidup, terkait dengan perampokan di Cakung dan di Grobogan, Jateng,” ujar Kapolri Jenderal Timur Pradopo di lokasi penggerebekan teroris RT 2/RW 8 Batu Rengat, Cigondewah Hilir, Marga Asih, Rabu (8/5/2013) malam. Timur didampingi Wakapolri Komjen Nanan Sukarna, Kabareskrim Komjen Sutarman, Kapolda Jabar Irjen Tubagus Anis Angkawijaya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Namun Timur tidak merinci kasus perampokan yang dimaksud. Timur mengatakan hal tersebut masih akan diselidiki lebih lanjut.
“Ini masih akan dilakukan pemeriksaan lebih intensif,” ujar Timur.
Timur mengatakan dalam penggerebekan di Bandung, polisi sudah berupaya melakukan negosiasi terhadap para terduga teroris. Namun, upaya tersebut menurutnya, dijawab para teroris dengan tembakan dan ledakan.
“Kita nego kurang lebih sampai 3,5 jam. Untuk apa, tentunya mengurangi korban yang tidak perlu baik dari petugas maupun dari para tersangka. Setelah diberi waktu 3,5 jam, para teroris ini lakukan perlawanan. Sehingga kita lakukan langkah penegakan hukum. Dari langkah penegakan hukum ini, ada 3 orang yang terpaksa dilumpuhkan dan meninggal dunia,” kata Timur.
Selain di Bandung, Densus 88 juga menggerebek terduga teroris di Kendal, Batang, dan Kebumen. Dari wilayah-wilayah itu, polisi menangkap 7 terduga teroris dan 4 lainnya tewas.
Korban tewas yang dikirim ke RS Polri adalah Budi Syarif alias Angga, Sarene, dan Jonet. Sementara seorang lagi yang tewas bernama Abu Roban alias Bambang alias Untung dibawa ke RS Bhayangkara, Semarang.
Penggerebekan teroris di Bandung dan Jateng diduga terkait dengan kasus terorisme yang terungkap sebelumnya di Poso, Makassar, Tambora, Depok, dan Bangka Jakarta Selatan.