SOLOPOS.COM - Pelaku kerusuhan di Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Jember, Sabtu (6/8/2022) malam. (Solopos.com-Antara/Humas Polres Jember)

Solopos.com, JEMBER — Aparat Polres Jember meringkus 15 orang pelaku yang diduga melakukan teror pembakaran di dua padukuhan di Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang terjadi sejak bulan Juli hingga Agustus 2022.

“Kami sudah mengamankan 15 orang pelaku kerusuhan di Padukuhan Patungrejo dan Dampikrejo, Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo. Semuanya dibawa ke Mapolres Jember,” kata Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, saat jumpa pers di Mapolres Jember, Sabtu (6/8/2022) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, gerak cepat dan kerja keras jajaran Polres Jember dalam melakukan penyelidikan untuk mengungkap teror pembakaran dan juga penjarahan yang dialami warga desa di Jember itu akhirnya membuahkan hasil.

“Belasan pelaku yang diamankan semuanya merupakan warga Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi. Namun, hanya satu orang yang berasal dari Kabupaten Sampang, Madura,” jelasnya.

Ia menjelaskan motif dari para pelaku teror pembakaran di Padukuhan Patungrejo dan Desa Dampikrejo, Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Jember itu adalah sakit hati. Mereka ingin membalas dendam atas penganiayaan yang dilakukan warga desa setempat terhadap korban bernama Suhar dan tiga temannya pada 3 Juli 2022.

Baca juga: Polda Jatim Terjunkan Brimob untuk Redam Aksi Teror di Jember

“Bahkan dari penganiayaan yang dilakukan oleh Ali, salah seorang warga Desa Mulyorejo hingga menyebabkan korban Suhar mengalami luka bacok di kepalanya. Namun pelaku setelah menganiaya korban telah diamankan petugas Polsek Sempolan,” ungkap Kapolres Jember.

Hery mengatakan keluarga korban atau salah satu anak korban tidak terima atas kejadian penganiayaan yang dialami ayahnya, meski pelakunya sudah diamankan polisi. Anak korban itu kemudian menghubungi salah seorang pelaku untuk mengkoordinasi anggotanya agar melakukan teror pembakaran dan perusakan di salah satu desa di Kabupaten Jember itu.

“Salah satu anak korban menghubungi JN untuk melakukan balas dendam, sehingga yang bersangkutan langsung menggerakkan anggotanya agar melakukan perusakan dan pembakaran di rumah itu,” ujarnya.

Baca juga: 4 Hari Tak Ada Kabar, Kakek di Grobogan Ditemukan Meninggal dalam Rumah

Berdasarkan data aparat kepolisian, pembakaran terjadi di enam lokasi yang berbeda selama bulan Juli hingga Agustus 2022. Akibat teror pembakaran dan perusakan di Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, itu empat rumah rusak, tiga mobil rusak, dan 19 kendaraan roda dua turut dirusak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya