TEROR ISIS : Sebelum Serangan Paris, AS Bunuh Pemimpin Senior ISIS di Libya

Teror ISIS terjadi di Paris menyebabkan ratusan nyawa melayang. Sebelum serangan di Paris, AS terlebih dahulu membunuh salah satu pimpinan senior ISIS di Libya.

Solopos.com, SOLO – Pasukan militer Amerika Serikat (AS) pada Jumat (13/11/2015), menjatuhkan serangan ke Libya yang mengakibatkan satu pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bernama Abu Nabil tewas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Abu Nabil adalah seorang anggota Al Qaeda yang sudah menetap lama di Irak. Militer udara AS memulai serangan yang ditujukan kepada pemimpin kelompok radikal itu sebelum mereka menyerang Paris di malam yang sama.

“Meskipun ini bukan serangan pertama AS terhadap teroris di Libya, ini adalah kali pertama serangan AS terhadap pemimpin ISIS di Libya dan hal ini menunjukkan kami akan pergi ke mana pun mereka beroperasi,” kata penasihat senior Pentagon Press, Peter Cook.

Abu Nabil atau yang juga disebut Wissam Najm Abd Zayd al Zubaydi kemungkinan pernah menjadi juru bicara ISIS di video yang muncul pada Februari 2015 lalu saat ISIS menunjukkan eksekusi tawanan di pantai.

Cook mengatakan kematian Abu Nabil akan melemahkan kemampuan ISIS merekrut anggota baru, membangun pangkalan di Libya, dan merencanakan serangan eksternal di Amerika Serikat.

Presiden Barack Obama mengatakan pada Jumat, strategi AS terhadap ISIS telah sudah terencana sebelumnya, tetapi berhasil dalam usahanya melumpuhkan pemimpin kelompok itu.

“Saya tidak berpikir mereka mendapatkan kekuatan,” kata Obama dalam sebuah wawancara dengan ABC pada Kamis (12/11/2015) dan ditayangkan Jumat pagi waktu setempat.

“Mereka belum mendapatkan tanah di Irak dan di Suriah. Mereka akan datang. Mereka akan pergi. Apa yang kita belum mampu lakukan adalah benar-benar memenggal komando dan kontrol struktur mereka. Kami telah membuat beberapa kemajuan dalam mencoba untuk mengurangi aliran gerilyawan asing,” lanjut Obama sebagaimana dikutip CNN, Sabtu (14/11/2015).